Senin 13 Oct 2025 19:27 WIB

Warga Terdampak Penutupan Tambang di Bogor, Dedi Mulyadi Kaji Bantuan Tunai dan Lapangan Kerja

Pemprov Jabar menyiapkan lapangan kerja baru bagi mantan pekerja tambang.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi
Foto: Edi Yusuf
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Penutupan tambang di wilayah Cigudeg, Rumpin, dan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, membuat warga terdampak kecewa. Karena, mereka banyak yang kehilangan lapangan pekerjaan. Menanggapi hal ini, Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi tengah mengatakan, sedang mengkaji rencana memberikan bantuan dan lapangan kerja baru bagi warga terdampak tersebut.

Menurut Dedi, ia memahami kekecewaan masyarakat karena kehilangan pekerjaan akibat kebijakan tersebut. Namun, keputusan menutup tambang diambil demi kepentingan masyarakat yang lebih luas.

Baca Juga

“Saya paham Anda marah karena pekerjaannya ditutup. Tapi saya melakukan penutupan itu demi kepentingan masyarakat yang lebih banyak,” ujar Dedi, dikutip Senin (13/10/2025).

Menurutnya, pemerintah telah mempertimbangkan kondisi masyarakat dan menyiapkan dua langkah besar untuk membantu mereka yang kehilangan mata pencaharian.

Opsi pertama, adalah pemberian bantuan langsung kepada warga terdampak. Nilainya diperkirakan Rp 2 juta hingga Rp 3 juta per bulan, yang akan disalurkan kepada setiap karyawan atau kepala keluarga yang kehilangan pekerjaan.

“Kami sedang hitung jumlah pastinya. Skep-nya (surat keputusan) lagi kami buatkan. Tapi per bulan sekitar dua sampai tiga juta per karyawan atau per kepala keluarga, agar kebutuhan beras dan anak sekolahnya tetap terpenuhi,” katanya.

Selain bantuan tunai, Pemprov Jabar juga menyiapkan lapangan kerja baru bagi mantan pekerja tambang. Mereka akan direkrut menjadi tenaga kebersihan, sopir, operator alat berat, hingga petugas pemadam kebakaran. “Kami memerlukan tenaga kebersihan jalan, misalnya sepanjang Parung Panjang, nanti akan kami rekrut dari karyawan yang terdampak penutupan tambang dengan gaji sesuai UMK,” katanya.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat saat ini juga tengah menambah armada mobil truk dan alat berat untuk sektor Pekerjaan Umum (PU), Sumber Daya Air (PSDA), dan Lingkungan Hidup.

Kebutuhan itu, membuka peluang kerja baru bagi mereka yang sebelumnya bekerja di sektor pertambangan. “Kami juga membeli alat berat dengan jumlah banyak. Jadi operator bekas tambang bisa kami latih dan tempatkan di sektor PU atau PSDA,” katanya.

Selain itu, Pemprov Jabar juga akan melatih sebagian pekerja tambang menjadi tenaga pemadam kebakaran yang akan ditempatkan di berbagai kabupaten dan kota.

Dedi menegaskan, pemerintah akan mulai merealisasikan program bantuan dan rekrutmen tersebut dalam waktu dekat. Ia meminta masyarakat untuk bersabar selama proses administrasi berjalan. “Mohon sabar, dalam seminggu ini kami akan segera bergerak untuk melakukan realisasi terhadap apa yang menjadi kebutuhan,” katanya.

Penutupan tambang di kawasan Cigudeg dan Rumpin dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat karena aktivitas penambangan dinilai telah menimbulkan dampak lingkungan dan sosial yang signifikan. Meski kebijakan ini menimbulkan reaksi keras dari sebagian masyarakat, Dedi menegaskan bahwa langkah tersebut diambil untuk melindungi keseimbangan alam dan keselamatan warga di jangka panjang.

“Saya fokus pada warga yang kehilangan pekerjaan, kehilangan pendapatan, dan kehilangan kehidupan karena penutupan tambang. Tugas saya memastikan mereka tetap bisa hidup layak,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement