Kamis 12 Sep 2024 21:21 WIB

Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin Dorong Pemdes Manfaatkan BIJB

BIJB Kertajati, harus membawa multiplier effect terhadap perkembangan desa

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Penjabat Gubernur Bey Machmudin saat sosialisasi Sinergi dan Optimalisasi Program Kerja Desa Terintegrasi dengan BIJB Kertajati di Executive Lounge BIJB Kertajati, Kabupaten Majalengka, Kamis (12/9/2024).
Foto: Dok Diskominfo Provinsi Jabar
Penjabat Gubernur Bey Machmudin saat sosialisasi Sinergi dan Optimalisasi Program Kerja Desa Terintegrasi dengan BIJB Kertajati di Executive Lounge BIJB Kertajati, Kabupaten Majalengka, Kamis (12/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Penjabat (Pj) Gubernur Jabar, Bey Machmudin, mendorong pemerintah desa memanfaatkan peluang dari kehadiran Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati untuk kemajuan desa.

BIJB Kertajati, menurut Bey, membawa multiplier effect terhadap perkembangan desa di berbagai bidang, yang bisa meningkatkan ekonomi masyarakat. ‘’Mulai dari sektor pariwisata, perdagangan, hingga industri kreatif berbasis desa,’’ ujar Bey, saat sosialisasi Sinergi dan Optimalisasi Program Kerja Desa Terintegrasi dengan BIJB Kertajati di Executive Lounge BIJB Kertajati, Kabupaten Majalengka, Kamis (12/9/2024).

Baca Juga

Bey mengatakan, BIJB Kertajati merupakan tulang punggung pengembangan kawasan metropolitan Rebana. Kawasan itu mencakup wilayah Cirebon – Indramayu – Majalengka – Kuningan (Ciayumajakuning) plus Sumedang.

Di Wilayah Ciayumajakuning, terdapat 1.412 desa. Dari jumlah itu, sebanyak 1.032 di antaranya sudah bertipikal perkotaan dan 380 masih perdesaan. Desa dengan tipikal perkotaan itulah yang diharapkan bisa bermitra dengan BIJB Kertajati dan mengambil ceruk pasar. ‘’(Dari 1.412 desa), 25 persen memiliki potensi untuk berinteraksi langsung dengan BIJB Kertajati,’’ kata Bey.

Untuk memaksimalkan potensi itu, kata Bey, sangat diperlukan sinergi antara pemerintah daerah, swasta, serta para pemangku kepentingan di tingkat desa. Melalui sinergi yang solid antara pemda, pemdes, komunitas, swasta, dan BIJB, maka akan lahir program – program kreatif desa, dengan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.

Bey merujuk pada optimalisasi fungsi BUMDes dengan UMKM sebagai ujung tombaknya. ‘’Nanti BUMDes dengan UMKM – nya bisa meramaikan BIJB Kertajati,’’ katanya.

Bey pun yakin, melalui asistensi pemerintah kabupaten dan kota setempat, desa di sekitar BIJB mampu berkembang menjadi pusat ekonomi baru yang mandiri, inovatif, dan berdaya saing. Sosialisasi sinergi desa dengan BIJB Kertajati digagas Asosiasi Pengusaha - Pengusaha Haji dan Investor Muda Indonesia (APHIMI) dan difasilitasi Pemprov Jabar. ‘’Saya sampaikan apresiasi dan terima kasih kepada APHIMI yang telah menggagas kegiatan ini,’’ kata Bey. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement