REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mengimbau masyarakat pesisir untuk mewaspadai gelombang tinggi di perairan selatan dan utara Jawa Barat. Terhitung sejak tanggal 20 November hingga 25 November.
Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu memperkirakan gelombang tinggi di perairan selatan mencapai 1,5 meter hingga 2,5 meter. Sedangkan di perairan utara Jawa Barat dari 0 meter hingga 0,5 meter. "Masyarakat yang berkepentingan ke wilayah pesisir agar selalu berhati-hati," ujar Teguh, Kamis (21/11/2024).
Teguh pun mengimbau masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem di musim hujan saat ini. Serta menjaga lingkungan di rumah dan melakukan upaya mitigasi bencana. "Waspadai risiko bencana seperti hujan lebat ekstrem, angin kencang, tanah longsor dan banjir," kata Teguh.
Teguh mengatakan, saat ini sebagian wilayah di Jawa Barat sudah memasuki musim hujan termasuk Bandung Raya. Hal itu ditandai berkurangan angin timuran atau monsun Australia dan bertambah awan tutupan yang menyebabkan hujan terjadi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat melaporkan 1506 kejadian bencana terjadi di Jawa Barat (Jabar) sepanjang tanggal 1 Januari hingga tanggal 14 November tahun 2024. Bencana yang terjadi mulai dari banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem, kekeringan dan lainnya.
Catatan BPBD di laman batara.jabarprov.go.id mengungkapkan bencana banjir terjadi 201 kejadian, tanah longsor 421 kejadian, cuaca ekstrem 667 kejadian, kekeringan 16 kejadian. Kebakaran 183 kejadian, dan gempa bumi 16 kejadian.
Akibat bencana yang ditimbulkan, 2.182 rumah mengalami rusak berat, 4.315 rumah rusak sedang dan 10.240 rumah mengalami rusak ringan. 71.291 rumah sempat terendam banjir dan 40 orang meninggal dunia. 479.621 penduduk sempat terdampak.