Kamis 28 Nov 2024 12:10 WIB

Pejalan Kaki Tewas Tertabrak Kereta Feeder di Cimahi, KA Feeder Terlambat 7 Menit

KAI mengingatkan masyarakat tak beraktivitas yang membahayakan di sekitar jalur KA

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Seorang pejalan kaki berjenis kelamin perempuan tewas usai tertabrak kereta api feeder tujuan Bandung-Padalarang di perlintasan kereta api di Jalan Cimindi, Kota Cimahi, Kamis (28/11/2024).
Foto: Dok Republika
Seorang pejalan kaki berjenis kelamin perempuan tewas usai tertabrak kereta api feeder tujuan Bandung-Padalarang di perlintasan kereta api di Jalan Cimindi, Kota Cimahi, Kamis (28/11/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Seorang pejalan kaki berjenis kelamin perempuan tewas usai tertabrak kereta api feeder tujuan Bandung-Padalarang di perlintasan kereta api di Jalan Cimindi, Kota Cimahi, Kamis (28/11/2024). Korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.

Manager Humas PT KAI Bandung Ayep Hanapi mengatakan, palang perlintasan rel kereta api KM 149+7 Stasiun Cimindi tengah tertutup karena kereta api feeder hendak melintas. Namun, korban tetap berjalan kaki masuk ke palang perlintasan hingga akhirnya tertabrak kereta api feeder.

Baca Juga

"Korban sudah ditangani dan dievakuasi ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung," ujar Ayep saat dikonfirmasi, Kamis (27/11/2024).

Akibat kejadian itu, Ayep mengatakan kereta api feeder mengalami keterlambatan tujuh menit. Hal itu karena petugas memeriksa kondisi rangkaian kereta api di Stasiun Cimahi dan setelah itu perjalanan dilanjutkan. "Kami mengingatkan kembali masyarakat tidak melakukan aktivitas yang membahayakan di sekitar jalur kereta api. Aktivitas ini berbahaya dan melanggar ketentuan undang-undang," kata dia.

Ayep menambahkan sejak bulan Januari hingga November tercatat 18 kejadian kendaraan menemper kereta api di perlintasan sebidang.  Dengan jumlah korban tujuh orang luka-luka dan delapan orang meninggal dunia.

Sementara kejadian orang menemper kereta api baik di perlintasan sebidang maupun di jalur rel tercatat sudah 43 kejadian. Dengan jumlah korban 12 orang luka-luka, dan 31 orang meninggal dunia. “Banyaknya insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya kesadaran masyarakat untuk menjauhi area rel," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement