REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--Jajaran Polres Indramayu turut mendukung program nasional penanaman jagung serentak satu juta hektare di Indonesia. Program itu melibatkan berbagai daerah di Indonesia, termasuk Kabupaten Indramayu.
Untuk itu, Polres Indramayu pun turut serta dalam kegiatan analisa dan evaluasi, yang dilakukan melalui sarana zoom meeting di Aula Patriatama Polres Indramayu, Jumat (3/1/2025). Dalam kegiatan tersebut, Wakapolres Indramayu, Kompol Ryan Faisal, bergabung secara virtual dengan Karobinkar SSDM Polri, Brigjen Pol Langgeng Purnomo.
Kapolres Indramayu, AKBP Ari Setyawan Wibowo melalui Wakapolres Indramayu, Kompol Ryan Faisal mengatakan, program penanaman jagung serentak merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Pertanian dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
Program itu bertujuan untuk meningkatkan produksi jagung dalam negeri, mengurangi ketergantungan pada impor, serta memperkuat ketahanan pangan secara menyeluruh. “Polri memiliki peran penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui berbagai upaya, salah satunya memastikan pelaksanaan program ini berjalan dengan baik di lapangan. Kami mendukung sepenuhnya kolaborasi ini sebagai bagian dari pengabdian kami kepada masyarakat,” ujar Ryan didampingi Kasi Humas Polres Indramayu, Iptu Junata.
Polri bersama pemerintah daerah, petani, serta sektor swasta bekerja sama untuk memastikan kelancaran pelaksanaan program tersebut.
Dalam mendukung target tersebut, Polri telah membentuk Gugus Tugas Polri Mendukung Ketahanan Pangan. Gugus tugas itu bertugas memastikan distribusi pupuk subsidi, sarana produksi, dan bantuan pertanian lainnya berjalan transparan hingga ke tangan petani.
Selain itu, Bhabinkamtibmas di setiap desa berperan aktif dalam memberikan pendampingan kepada petani, memonitor distribusi pupuk, dan memastikan kesiapan lahan untuk penanaman. “Bhabinkamtibmas akan mengawal langsung distribusi pupuk subsidi dan sarana produksi pertanian lainnya. Kami ingin memastikan bahwa bantuan ini benar-benar sampai ke petani yang membutuhkan, sehingga program ini berjalan efektif dan transparan,” katanya.
Kesiapan penanaman ini, kata dia, tidak hanya bergantung pada ketersediaan lahan, tetapi juga pada dukungan teknis yang diberikan kepada petani. "Penyediaan bibit unggul dan alat pertanian modern diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dan hasil panen petani,” katanya.
Program itu juga menjadi langkah strategis dalam mendukung kesejahteraan petani. Dengan hasil panen yang meningkat, diharapkan petani dapat memperoleh penghasilan yang lebih baik. Selain itu, program tersebut menjadi salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan jagung nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor.
“Kami percaya, melalui sinergi yang kuat antara pemerintah, Polri, dan masyarakat, program ini dapat memberikan dampak positif bagi petani dan masyarakat luas,” katanya.