Selasa 21 Jan 2025 10:10 WIB

Torch Gandeng Rumah Zakat Salurkan Seribu Tas ke Pelajar Yatim di Pelosok Indonesia

Para pelajar yang menjadi sasaran penyaluran tas berasal dari Aceh hingga Papua

Pelajar mendapatkan bantuan sosial berupa tas dari Torch.
Foto: Dok Republika
Pelajar mendapatkan bantuan sosial berupa tas dari Torch.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Para pelajar di pelosok tanah air, hingga saat ini masih banyak yang kesulitan memperoleh perlengkapan sekolah yang layak. Terutama, anak yatim dan dhuafa. Mereka, pergi ke sekolah dengan perlengkapan sekolah seadanya bahkan sudah usang.

Melihat kondisi ini Torch dan Rumah Zakat pun menjalin kerja sama membuat kampanye bertajuk "1000 Tas untuk Pelajar di Pelosok Negeri". Program yang dibuat karena didasari pada kepedulian terhadap pelajar yatim ini, menyasar 1000 pelajar di Indonesia untuk mendapatkan bantuan sosial berupa tas dari Torch.

Baca Juga

Teknis penyaluran tas tersebut, dilakukan oleh Rumah Zakat (RZ) yang ditandai dengan penandatanganan MoU di Kota Bandung, Senin (20/1). Torch sendiri, menyiapkan tas seri 'Purana' yang memiliki kapasitas 18 liter. Desain ringan, simpel, dan kuat bisa memungkinkan para pelajar membawa berbagai buku juga perlengkapan sekolah lainnya.

Para pelajar yang menjadi sasaran berasal dari Aceh hingga Papua. Penyaluran dilakukan melalui 34 kantor layanan Rumah Zakat. Menurut Ben Wirawan sebagai Chief Executive Officer Torch, pihaknya memproduksi tas dan berbagai macam produk travel gear lainnya yang didirikan sejak 2015. Selama hampir satu dekade berdiri, Perusahaan tersebut terus berkembang dan meraih beberapa penghargaan desain, baik nasional maupun internasional.

“Kampanye membagikan 1000 tas ini menjadi salah satu bentuk syukur kami. Energi positif ini insya Allah akan kami lanjutkan. Kerjasama dengan Rumah Zakat sudah beberapa kali dilakukan. Kami tentu terbuka berkolaborasi dengan pihak-pihak lain untuk hal yang positif,” ujar Ben.

Sebelumnya, Torch dan Rumah Zakat pernah berkolaborasi bersama Masjid Nusantara merealisasikan pembangunan masjid Nurul Barokah, di kampung Kebon Tilu, Kecamatan Gunung Halu, Kabupaten Bandung. “Pembagian tas ini dimulai di Jawa Barat dulu, nanti berlanjut ke 33 titik. Mudah-mudahan dari 1000 ini kita pinginnya tetao berputar terus dan bertambah,” kata Ben.

“Insya Allah kalau soal nambah ada dua keinginan kita, satu nambah jumlah tasnya jadi kita harus menarik lebih banyak orang juga untuk terlibat yang kedua juga sebenarnya kita ingin menambah isinya. Kami akan mencoba mengajak temen-temen dari industri kreatif, mungkin bisa menambah sepatu, buku, bahkan mungkin alat makannya,” kata Ben.

Ben pun optimistis kinerja Perusahaan makin positif dan tumbuh di tahun 2025. Gerakan sosial yang digagas akan menjadi bagian perjalanan Torch. “Alhamdulillah sejak 3 tahun pendirian di awal kita sudah masuk ke profitability makannya sebenernya kalau udah profit kami tidak ingin nahan-nahan yang sebenernya bisa kita bagikan,” kata Ben.

Sementara menurut Head of Strategic and Global Partnership Rumah Zakat Joko Pamungkas, pihaknya memiliki lebih dari 60 ribu anak asuh yang tersebar di 1.700 desa dan 34 provinsi. “Kita di seluruh provinsi ada fasilitator disana. Banyak tas bolong, jadi trigger untuk membantu. In syaa Allah seribu pertama, next level bisa lebih banyak lagi,” katanya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement