REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Tim Pengabdi Universitas Islam Bandung (Unisba) bekerja sama dengan Universiti Islam Sultan Sharif Ali (Unissa) Brunei Darussalam menggelar diskusi yang mengangkat tema "Tata Kelola dan Perkembangan Wakaf Produktif di Era Digital".
Program Pengabdian kepada Masyarakat Kolaborasi Luar Negeri (PkM-LN) ini digelar dengan tujuan untuk berbagi wawasan serta strategi dalam optimalisasi pengelolaan wakaf di masing-masing negara. Terutama, dalam menghadapi tantangan dan peluang digitalisasi.
Tim Unisba terdiri dari Dr. Panji Adam Agus Putra, S.Sy., M.H. (Fakultas Syariah/Ketua Puskaji LPPM Unisba), Dr. Rabiatul Adwiyah, S.E., M.Si. (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), serta Maman Surahman, Lc., M.Ag. (Fakultas Syariah). Sedangkan tim Unissa terdiri dari Associate Professor Dr Hakimah binti Yaacob, Dr. Hajah Masnooraini binti Haji Mohiddin, Associate Professor. Dr. Kamaluddin Nurdin Marjuni, Dr. Cecep Soleh Kurniawan.
Ketua Tim Pengabdi Unisba, Dr. Panji Adam Agus Putra, kegiatan PkM-LN dilaksanakan dalam dua agenda pada masing-masing negara. Kegiatan pertama bertempat di Kota Bandung bekerja sama dengan Lembaga Wakaf Sinergi Foundation. Dalam PkM ini, para akademisi dan praktisi dari Unisba dan Sinergi Foundation mendiskusikan implementasi wakaf produktif dengan pemanfaatan teknologi digital.
"Berbagai aspek dibahas, mulai dari regulasi, kebijakan, hingga praktik terbaik dalam pengelolaan wakaf yang dapat mendukung perekonomian umat," ujar Dr Panji, dalam keterangan resminya, Rabu (5/3/2025).
Dr Panji menjelaskan, kolaborasi ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat hubungan akademik sekaligus mendorong pengembangan sistem wakaf berbasis digital. Dr. Panji Adam Agus Putra menambahkan, era digital membawa banyak peluang dalam pengelolaan wakaf produktif, seperti transparansi, akuntabilitas, serta kemudahan akses bagi masyarakat. "Oleh karena itu, kami ingin berbagi pengalaman dengan Unissa Brunei dalam menghadapi tantangan ini," katanya.
Kolaborasi ini, diharapkan dapat melahirkan solusi konkret serta model pengelolaan wakaf produktif yang dapat diterapkan di Indonesia dan Brunei Darussalam. Ke depan, Unisba dan Unissa berkomitmen untuk terus memperkuat kolaborasi di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat. "Kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat inovasi dalam pengelolaan wakaf berbasis digital, sehingga berkontribusi pada pengembangan ekonomi Islam di Indonesia dan Brunei Darussalam," paparnya.
Tim Sinergi Foundation mengatakan, donatur wakaf memiliki kemampuan untuk meningkatkan sosialisasi terkait wakaf melalui platform media sosial seperti Instagram, Facebook, dan YouTube, dengan konten yang sesuai dengan tren tetapi tidak bertentangan dengan nilai Sinergi Foundation. Aplikasi digital untuk pengelolaan data wakaf dikembangkan oleh pihak ketiga dan saat ini masih digunakan secara internal di Sinergi Foundation, seperti aplikasi CRM. Hal ini menjadikan SF menjadi role model perkembangan pengelolaan lembaga wakaf di Indonesia.
Berikutnya pelaksanaan pkm dilaksanakan di Brunei berlokasi Universiti Islam Sultan Sharif Ali (Unissa). Tim Pengabdi Unisba beserta tim Pusat Penyelidikan Mahzab Syafi’I (PPMS) Unissa berdiskusi membahas tata kelola wakaf di brunei.
Menurut Dr Hajah Masnooraini binti Haji Mohiddin Ketua PPMS, pengelolaan wakaf di brunei dilakukan oleh pemerintah. Hukum Islam Brunei, mengatur wakaf berdasarkan Mazhab Syafi'i, dengan penerapan yang diawasi oleh pemerintah melalui undang-undang syariah.