Jumat 05 Dec 2025 21:03 WIB

Ruas Jalan Terputus Longsor, Warga Bandung Barat Harus Memutar Jauh

Jalan yang terputus akibat longsor itu merupakan akses satu-satunya bagi warga

Rep: Ferry Bangkit Rizki / Red: Arie Lukihardianti
Jalan Utama di Desa Nangeran, Kecamatan Cililin, KBB Terputus karena Longsor.
Foto: Ferry Bangkit
Jalan Utama di Desa Nangeran, Kecamatan Cililin, KBB Terputus karena Longsor.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Ruas jalan kabupaten di Kampung Wangsaya, RT 01/07, Desa Nangerang, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat terputus usai rusak tergerus longsor sepanjang 15 meter dengan lebar 6 meter.

Peristiwa bencana alam itu terjadi pada Kamis (4/12/2025) sore ketika hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Mobilitas warga Desa Nanggerang, terisolir karena tak bisa mengakses layanan pendidikan, pusat kesehatan, hingga memutus akses ekonomi.

Baca Juga

Dampak longsor langsung dirasakan Nia (27), seorang guru SDN Budikarya. Ia harus berjalan kaki sekitar satu kilometer menuju sekolah karena akses jalan utama itu terputus. Padahal sebelumnya jarak dari rumahnya ke sekolah hanya ditempuh dalam hitungan menit.

"Kalau mau ke sekolah sekarang harus jalan kaki satu kilometer karena tertutup longsor. Banyak siswa kini terpaksa mencari jalur alternatif yang lebih jauh dan memiliki medan lebih curam. Anak-anak ada yang berangkat lebih pagi supaya tidak terlambat, tapi jalurnya lebih berisiko," ujar Nia di lokasi, Jumat (5/12/2025).

Ridwan (36), warga Kampung Bangsaya, Desa Nangerang mengalami kondisi serupa. Ia harus memutar hingga lima kilometer melalui jalur Buninagara di Kecamatan Sindangkerta untuk berangkat bekerja di daerah Cililin. Rute yang biasanya lebih singkat lewat jalur Bangsaya kini berubah menjadi perjalanan yang jauh lebih panjang. "Kalau lewat jalan biasa sudah tidak bisa. Jadi ya harus muter," kata dia.

Menurut Ridwan, waktu tempuh kini hampir dua kali lipat dan biaya transportasi ikut meningkat. Namun ia menegaskan tidak memiliki pilihan lain karena seluruh akses terdekat tertutup material longsor. "Saya berharap pemerintah segera membuka kembali jalur utama mengingat jalan tersebut merupakan nadi kegiatan ekonomi, pendidikan, hingga distribusi logistik antar-wilayah," katanya.

Kepala Desa Nanggerang Rahmat Wibowo mengatakan jalan yang terputus akibat longsor itu merupakan akses satu-satunya bagi warganya untuk melakukan berbagai aktivitas bagi pendidikan hingga perekonomian. "Bisa ke pusat layanan masyarakat seperti kantor kecamatan, pasar, sekolah, dan rumah sakit. Bahkan gak cuma warga Nanggerang, ada pula sebagian warga Karyamukti," kata dia.

Longsor terjadi imbas hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Cililin, pada Kamis sore. Bagian jalan tergerus karena kondisi tanah penyangga jalan labil. "Tadi hujannya deras sekali jadi memutus akses jalan itu. Memang sebelumnya sudah nampak ada retakan, tapi tak ditangani jadi ketika tadi diguyur hujan deras langsung putus," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement