Jumat 07 Mar 2025 14:09 WIB

BMKG Ungkap Penyebab Banjir dan Longsor di Sukabumi Akibat Cuaca Ekstrem

BMKG mengimbau masyarakat waspada terhadap potensi cuaca ekstrem

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Pohon tumbang akibat cuaca ekstrem (Ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pohon tumbang akibat cuaca ekstrem (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mengungkapkan banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Sukabumi, Kamis (6/3/2025) malam disebabkan cuaca ekstrem yaitu hujan lebat. Awan konvektif yang membuat hujan lebat muncul sejak siang hingga malam dan dini hari.

Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan, pertumbuhan awan konvektif terjadi sejak Kamis (6/3/2025) siang hingga Jumat (7/3/2025) dini hari. Kondisi tersebut mengindikasikan terjadi hujan sedang dan lebat sejak sore hingga dini hari. "Kondisi tersebut mengindikasikan adanya hujan lebat dari sore hingga malam hari dan dini hari," ujar Teguh, saat dikonfirmasi, Jumat (7/3/2025).

Baca Juga

Rahayu mengatakan, pihaknya mengimbau masyarakat waspada terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai kilat dan petir serta angin kencang. Selain itu terjadi pemanasan rentang pukul 10.00 hingga pukul 14.00 WIB. "Waspada terhadap potensi sambaran petir dan berlindung di tempat tertutup," kata dia.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat melaporkan bencana banjir dan longsor terjadi di 17 kecamatan di wilayah Kabupaten Sukabumi, sejak Kamis (6/3/2025) malam hingga Jumat (7/3/2025) dini hari. Penyebabnya, cuaca ekstrem dan intensitas hujan yang tinggi.

Data BPBD Jabar, banjir dan longsor terjadi di Kecamatan Kadudampit, Curugkembar, Simpenan, Palabuhanratu, Waluran, Bantargadung, Cisaat, Cikembar. Kecamatan Warungkiara, Sagaranten, Lengkong, Jampang Tengah, Ciemas, Cimanggu, Pabuaran, Gunung Guruh dan Cikakak.

"Kejadian bencana akibat cuaca ekstrem dan intensitas hujan yang tinggi, data masih bersifat sementara," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jabar Bambang Imanudin, Jumat (7/3/2025).

Bambang melanjutkan sebanyak 204 orang terdampak bencana sedangkan 159 orang lainnya terpaksa mengungsi. Satu orang dinyatakan meninggal dunia di Kecamatan Simpenan dan 7 orang masih belum ditemukan di Kecamatan Simpenan 2 orang, Kecamatan Lengkong 3 orang dan di Kecamatan Palabuhanratu 2 orang. "Satu orang meninggal dunia dan tujuh orang belum ditemukan," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement