Kamis 20 Mar 2025 08:57 WIB

Pemkot Cirebon Siapkan Lokasi Sekolah Rakyat

Pemkot Cirebon pun terus berkoordinasi dengan Kementerian Sosial

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Petugas merapikan kamar asrama Sekolah Rakyat untuk jenjang SMA di Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL), Bekasi, Jawa Barat (Ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Petugas merapikan kamar asrama Sekolah Rakyat untuk jenjang SMA di Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL), Bekasi, Jawa Barat (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON--Pemkot Cirebon menyiapkan lokasi yang akan digunakan untuk Sekolah Rakyat. Wali Kota Cirebon, Effendi Edo pun melakukan peninjauan terhadap lokasi lahan yang direncanakan untuk program Sekolah Rakyat itu. Lokasi yang dikunjungi yakni rumah susun yang terletak di belakang Terminal Harjamukti dan SMPN 18 Kota Cirebon.

Edo mengatakan, kegiatan itu merupakan langkah lanjutan dari arahan langsung Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang telah menginisiasi Program Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia. Program tersebut bertujuan untuk memberikan akses pendidikan yang layak bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu di berbagai daerah.

Baca Juga

“Saya menyambut baik inisiatif besar ini. Peninjauan lokasi ini adalah tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo untuk memulai realisasi Sekolah Rakyat di Kota Cirebon. Kami berharap, program ini bisa memberikan peluang pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak di sekitar sini,” ujar Edo, Rabu (19/3/2025).

Pemkot Cirebon pun terus berkoordinasi dengan Kementerian Sosial untuk memastikan bahwa program itu dapat berjalan sesuai rencana. Edo menilai, Sekolah Rakyat adalah salah satu cara untuk mengatasi ketimpangan pendidikan di Indonesia dan memberikan masa depan yang lebih cerah. “Ini adalah komitmen kami untuk membangun Indonesia yang lebih adil dan sejahtera,” katanya.

Seperti diketahui, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, dalam Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Sekolah Rakyat di Provinsi Jawa Barat bersama kepala daerah se-Jawa Barat belum lama ini mengatakan, bahwa program itu menjadi langkah strategis untuk pemerataan pendidikan di seluruh Indonesia.

Pria yang kerap disapa Gus Ipul itu juga mengatakan bahwa Sekolah Rakyat dapat berdiri di setiap kabupaten/kota, dengan target 30 sekolah untuk Provinsi Jawa Barat. “Satu kabupaten, satu Sekolah Rakyat. Sekolah ini dirancang untuk anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu, terutama yang tinggal di dekat lokasi Sekolah Rakyat. Kami akan pastikan bahwa sekolah ini sepenuhnya gratis, dari asrama hingga peralatan sekolah,” katanya.

Konsep Sekolah Rakyat diketahui dirancang untuk memberikan pendidikan gratis dengan fasilitas lengkap, termasuk asrama bagi siswa yang berasal dari keluarga yang membutuhkan. Untuk anak-anak yang masih duduk di bangku SD, orang tua mereka tetap bisa mengunjungi dan menengok secara berkala.

Gus Ipul juga menjelaskan bahwa pemerintah akan menentukan indikator kemiskinan berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), untuk memastikan bahwa mereka yang membutuhkan mendapatkan kesempatan terbaik melalui program ini. “Kami menargetkan bahwa setiap Sekolah Rakyat bisa menampung sekitar 1.000 siswa, dengan masing-masing jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA memiliki kapasitas 300-500 siswa,” katanya.

Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto, dalam sebuah pernyataan di hadapan para guru dan pegawai di Gedung Kemendikdasmen, Jakarta, beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa ia memiliki rencana untuk membangun sekolah-sekolah berasrama yang memberikan pendidikan berkualitas kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu.

Presiden Prabowo menegaskan bahwa Sekolah Rakyat tidak hanya menawarkan pendidikan formal, tetapi juga pembekalan karakter, kepemimpinan, nasionalisme, dan keterampilan yang relevan dengan tuntutan zaman. Ia berharap para siswa yang belajar di Sekolah Rakyat dapat berkembang menjadi individu yang siap menghadapi tantangan kehidupan dan memberikan kontribusi positif bagi bangsa.

“Sekolah Rakyat adalah solusi untuk mengurangi ketimpangan pendidikan di negara kita. Kami ingin memastikan bahwa setiap anak di Indonesia, tanpa terkecuali, memiliki akses yang setara untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas,” katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement