Jumat 21 Mar 2025 17:15 WIB

Bayi Berbalut Kain Sarung Bikin Heboh Warga Cimanggu Saat Sahur

Penemuan bayi itu bermula ketika seorang warga terus mendengar suara tangisan

Rep: Ferry Bangkit Rizki / Red: Arie Lukihardianti
Bayi Malang yang Ditemukan Warga Kampung Gandasoli, Desa Cimanggu, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat
Foto: Ferry Bangkit
Bayi Malang yang Ditemukan Warga Kampung Gandasoli, Desa Cimanggu, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Sesosok bayi perempuan ditemukan Warga Kampung Gandasoli, Desa Cimanggu, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat pada Jumat (21/3) sekitar pukul 04.00 WIB. Bayi itu diduga dibuang.

"Iya tadi malam informasinya ada warga kami yang menemukan bayi yang diduga sengaja dibuang oleh orangtuanya. Ditemukan di seberang rumah saksi yang menemukan," ujar Camat Ngamprah, Agnes Virganty.

Baca Juga

Penemuan bayi itu bermula ketika seorang warga terus mendengar suara tangisan saat sahur. Warga yang penasaran akhirnya keluar rumah dan mengeceknya secara langsung, lalu menemukan bayi yang hanya dibalut dengan kain sarung. "Jadi warga itu mau sahur, kemudian dia keluar rumah mendengar ada suara tangisan bayi. Setelah dicek, itu ternyata ada bayi. Ditemukan itu cuma dibungkus kain sarung," kata Agnes.

Bayi tersebut kemudian dibawa ke rumah saksi. Di tubuhnya masih terdapat tali pusar dan ada bercak berwarna merah diduga darah. Hal itu menguatkan dugaan kalau bayi itu baru berusia beberapa hari. "Kemudian dibersihkan oleh paraji karena waktu diamankan itu langsung menghubungi pengurus RT/RW, desa, kepolisian, dan paraji. Alhamdulillah kondisi bayinya sehat," katanya.

Saat ini, kata dia, polisi langsung menyelidiki terduga pelaku yang membuang bayi malang tersebut. Sementara itu, bayi perempuan tersebut rencananya akan diadopsi. "Polisi langsung menyelidiki pelakunya, kita serahkan sepenuhnya. Kalau bayinya, insyaallah diadopsi oleh warga yang menemukannya," kata Agnes.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement