Jumat 21 Mar 2025 18:09 WIB

Ini Empat Titik Kemacetan di Ruas Tol Cipularang-Purbaleunyi yang Harus Diwaspadai Pemudik

Potensi kemacetan terjadi di rest area kilometer 125.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Kendaraan melintas di ruas Jalan Tol Pasteur (Ilustrasi)
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Kendaraan melintas di ruas Jalan Tol Pasteur (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Jasa Marga mencatat terdapat empat titik kemacetan di ruas tol Cipularang-Purbaleunyi yang harus diwaspadai pemudik saat mudik Lebaran 1446 Hijriah. Keempat titik ruas tol tersebut yaitu kilometer 66, rest area 72 dan 78 serta rest area 125 di wilayah Bandung.

Senior General Manager Jasa Marga Regional  Widiyatmiko Nursejati mengatakan, terdapat beberapa titik kemacetan yang berpotensi terjadi selama arus mudik lebaran dari arah Jakarta atau tol Trans Jawa menuju ke Bandung. Keempat titik tersebut berada di kilometer 66 atau di gerbang tol Kalitama, rest area 77 dan rest area 88.

Baca Juga

Sedangkan kendaraan yang hendak melaju ke arah Jakarta dari Bandung potensi kemacetan terjadi di rest area kilometer 125. Sedangkan kendaraan dari arah Cileunyi menuju Jakarta berpotensi terjadi kemacetan di interchange Tol Pasteur.

"Risiko kepadatan lainnya di rest area 97 kemudian rest area 88 terdapat berpotensi kepadatan akibat kendaraan yang menuju rest area yang akan beristirahat di rest area," ujar Widiyatmiko di kantor Jasa Marga Jalan Pasteur, Kota Bandung, Jumat (21/3/2025).

Widiyatmiko mengatakan, potensi terjadi kemacetan kendaraan saat arus balik berada di kilometer 66 akibat laju kendaraan di Tol Jakarta Cikampek dan dengan Dawuan.

"Rekayasanya nanti dilakukan pengaturan buka tutup di (tol) Sadang dapat dialihkan ke Japek 2 selatan atau dialihkan diarahkan keluar Sadang. Tapi kami berusaha dengan Jasa Marga tetap menjaga kelancaran di kilometer 66," kata dia.

Kendaraan dari arah Bandung ke Jakarta, ia menuturkan kemacetan terjadi dari jelang magrib hingga pukul 24.00 WIB. Sedangkan dari arah Trans Jawa kepadatan terjadi terus menerus hingga malam. "Pada saat menjelang petang itu biasanya cukup panjang antreannya dari Kalihurip utama padat dan dari arah Cikampek utamanya padat jadi bisa menumpuk di situ," kata dia.

Selain itu, apalagi diberlakukan kebijakan one way maka otomatis prioritas lalu lintas akan lebih banyak dari arah Trans Jawa. Sedangkan dari Bandung itu otomatis akan sedikit tertahan.

"Pada saat tertahan itu akan diupayakan pengaturan lalu lintas dengan dikeluarkan lewat sadang atau melalui Japek 2 selatan yang fungsional," katanya.

Ia menyebut puncak arus mudik diperkirakan terjadi tanggal 28 Maret sedangkan arus balik terjadi 6 April. Kebijakan diskon diharapkan pemudik lebih awal berangkat ke lokasi tujuan mudik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement