Senin 24 Mar 2025 21:12 WIB

ICMI Jabar jadi Percontohan karena Berbasis AI

Potensi AI sulit dibendung dan belum mencapai titik maksimalnya

Ramadhan Leadership Camp 2025 yang digelar Pemuda ICMI Jawa Barat dan ICMI Orwil Jawa Barat di Sekretariat ICMI Jabar, Jl Cikutra, Kota Bandung, akhir pekan lalu.
Foto: Dok Republika
Ramadhan Leadership Camp 2025 yang digelar Pemuda ICMI Jawa Barat dan ICMI Orwil Jawa Barat di Sekretariat ICMI Jabar, Jl Cikutra, Kota Bandung, akhir pekan lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orwil Jawa Barat (Jabar) harus memulai pergerakan organisasi berbasis AI/Artificial Intellegence (kecerdasan buatan). Agar, bisa menjadi percontohan daerah lainnya. Menurut Ketua Umum ICMI Prof Arif Satria, Jabar memiliki potensi karena keberlimpahan sumber daya manusia. Antara lain dari Rektor Telkom University, Bandung, yang sekaligus Guru Besar AI kum maksimal 1.050, Prof Suyanto.

“Saya proyeksikan ICMI Jabar menjadi Orwil percontohan karena berbasis AI. Hal ini pun selaras dengan adopsi konsep Siddiq, Amanah, Fathonah, dan Tabligh dari Rasululloh terutama terkait konsep role model karena kompetensinya,” ujar Prof Arif yang juga Rektor IPB University, dalam pemaparannya pada helatan “Ramadhan Leadership Camp 2025” yang digelar Pemuda ICMI Jawa Barat dan ICMI Orwil Jawa Barat di Sekretariat ICMI Jabar, Jl Cikutra, Kota Bandung, akhir pekan lalu.

Baca Juga

Prof Arif Satria sendiri menjadi pembicara sesi terakhir jelang bukber bertemakan "Peran Cendekiawan dalam Membangun Peradaban" bersama Rektor baru Telkom University, Prof Suyanto. Kemudian, Ketua MPP ICMI Dr Ismail Rumadan membawakan materi "Peran Pemuda dalam Regenerasi Kecendikiawanan Nasional." Pembicara lainya adalah Guru Besar ITB Prof T. Abdullah Sani ("Visi Indonesia Berlandaskan Iptek dan Imtak"), Pendiri Lembaga Pendidikan Darul Hikam sekaligus Anggota DPR dua periode, Dr Sodik Mujahid ("Islam Sebagai Landasan Peradaban"), dan Dr Aep Saefulloh ("Introduksi Kepemimpinan dalam Islam").

Rektor Tel-U Prof Suyanto mengatakan, potensi AI sulit dibendung dan belum mencapai titik maksimalnya, yang diprediksi terjadi tahun 2030 kelak. Yakni, ketika pemrograman AI kian optimal akan bertemu layanan seluler generasi ke-enam. "Maka itu, diperlukan desain dan regulasi talenta AI yang memadai sedari dini," katanya.

Ketua Pemuda ICMI Jabar Jalu Priambodo mengatakan, pihaknya rutin mengadakan berbagai kegiatan yang selaras program pengurus pusat, seperti Ramadhan Leadership Camp. "Provinsi lain pun mengadakan kegiatan serupa namun yang dihadiri Ketua Umum Prof Arif Satria hanya Jawa Barat," katanya.

Menurut Jalu, selain bagian dari pembentukan jiwa kepemimpinan, kegiatan sehari penuh ini diharapkan juga menjadi bagian peningkatan amal shaleh di hari-hari akhir Ramadan 1446 H ini.

Ketua ICMI Orwil Jabar Prof Sutarman mengapresiasi kiprah Pemuda ICMI Jabar yang dinilai stabil dan konsisten mengadakan kegiatan produktif seperti Ramadhan Leadership Camp tersebut. "Karena di manapun manusia berhimpun, maka perlu ada pemimpinnya. Dan acara seperti Leadership Camp ini bisa diadakan jika pembicaranya pun pemimpin, seperti Prof Arif Satria yang bukan hanya Rektor IPB sebagai Top 5 Kampus di Indonesia, tapi juga pernah menjadi Ketua Forum Rektor bersama kami," paparnya.

Menurutnya, pihaknya berkepentingan mencetak terus pemimpin untuk keberlanjutan pergerakan ummat Islam. Karena itu, pihaknya akan konsisten menyediakan wahana yang bisa dimanfaatkan siapapun, selama berpijak tiga asas ICMI yakni keislaman, kebangsaan, dan kecendekia-an.

"Di ICMI itu ada kader PKB, PKS, PDIP, dan banyak lagi. Yang dulunya PMII, HMI, juga boleh beraktivitas. Termasuk juga yang tak pernah aktif di ormas tapi ingin terlibat seperti akademisi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement