REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--Situs Dampuawang di Desa Sudimampir, Kecamatan Balongan, menyimpan sejarah masa lalu yang menjadi bagian dari peradaban Kabupaten Indramayu. Penelitian pun akan terus dilakukan untuk mengungkapnya.
Situs Dampuawang sebelumnya pernah dilakukan survei awal oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) IX Jawa Barat pada 2023. Hasilnya, banyak temuan permukaan di 13 titik berupa fragmen batu bata dan fragmen gerabah dengan persebaran yang masif.
Rencana penelitian dan kajian terhadap Situs Dampuawang pun terungkap setelah Bupati Indramayu, Lucky Hakim, menerima kedatangan Dirjen Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan, Restu Gunawan, di Situs Dampuawang, Ahad (27/4/2025).
Restu menjelaskan, adanya temuan yang masif itu memerlukan kajian arkeologi yang berkelanjutan. Diharapkan, dapat mengungkap teka-teki keberadaan Situs Dampuawang tersebut. Dengan menggunakan metode penelitian Drone Scanner G4 dan teknik ekskavasi, benda-benda yang terdapat di dalam tanah akan diketahui sehingga dapat ditelaah untuk penelitian lanjutan.
"Potensi temuan arkeologi di wilayah Kabupaten Indramayu ini sangat besar untuk dilakukan penelitian lanjutan. Alhamdulillah, kami mendapatkan dukungan dari Bupati Lucky Hakim," kata Restu.
Sementara itu, Bupati Indramayu, Lucky Hakim mengatakan, pihaknya siap memfasilitasi temuan arkeologi di seputaran Situs Dampuawang. Menurutnya, temuan tersebut akan membuka cakrawala baru dalam mengungkap perjalanan sejarah di Kabupaten Indramayu.
Lucky pun mengapresiasi sikap masyarakat setempat yang tetap menjaga keberadaan situs tersebut. Karenanya, situs yang diperkirakan berumur ratusan bahkan mungkin ribuan tahun itu tetap aman hingga sekarang. “Untungnya, masyarakat Indramayu, walaupun banyak petani, tetap mau menjaga. Walau tidak paham itu apa, tetap dijaga. Tidak dirusak. Tidak dihancurkan. Malahan dikasih semacam ‘police line’ atau penanda. Jadi tidak diganggu,” kata Lucky.