Selasa 20 May 2025 18:46 WIB

Tak Ada Demo di Bandung, Ojol Tetap Narik Penumpang

Konsumen Ojol mengaku tidak kesulitan untuk memesan ojol di hari ini

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Pengemudi ojek online (Ojol) menggelar aksi di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Selasa (20/5/2025).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengemudi ojek online (Ojol) menggelar aksi di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Selasa (20/5/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Ojek online (Ojol) di Kota Bandung tetap aktif menerima pesanan dari konsumen meski di Jakarta tengah berlangsung demo para ojol, Selasa (19/5/2025). Selain itu, terpantau tidak ada aktivitas demo di seputaran Jalan Diponegoro, tepatnya di depan Gedung Sate, Kota Bandung.

Pantauan, di beberapa ruas jalan utama Kota Bandung terlihat sejumlah ojol yang mengenakan atribut tengah menarik penumpang atau mengantarkan barang. Pemandangan atribut ojol di sejumlah ruas jalan terlihat.

Baca Juga

Salah seorang Ojol Lucky mengaku hari ini bersama rekan-rekannya bekerja seperti biasa menerima pesanan mengantarkan penumpang. Ia mengaku mendengar aksi para ojol di Jakarta hari ini. "Narik (penumpang) biasa," ujar Lucky saat dikonfirmasi, Selasa (20/5/2025).

Sementara itu, salah seorang konsumen Ojol Hamidah mengaku tidak kesulitan untuk memesan ojol di hari ini. Ia mengaku memesan ojol dari Jalan Wastukencana menuju ke Jalan Sukajadi. "Alhamdulilah lancar, gak ada kesulitan memesan di aplikasi," katanya.

Sebelumnya, Himpunan Driver Bandung Raya (ojek dan taksi online) mengembalikan kepada masing-masing individu driver apakah akan mematikan aplikasi atau tidak saat demo nasional yang akan dilaksanakan pada tanggal 20 Mei. Mereka sendiri mengapresiasi rekan-rekan seprofesi yang bakal melaksanakan demo.

"Untuk Bandung kembalikan ke driver, ke individunya masing-masing mau mematikan boleh karena sakit atau lainnya atau tetap menyalakan karena anak harus jajan menafkahi dan sebagainya," ucap Ketua Himpunan Driver Bandung Raya Restu Iyan saat dihubungi.

Ia mengatakan Bandung sendiri mengapresiasi rencana rekan-rekan seprofesi yang bakal melakukan demo tanggal 20 Mei. Restu hanya ingin memastikan bahwa sesama rekan profesi tidak gontok-gontokan dan dianggap mengkhianati. "Kalau Bandung mengapresiasi teman-teman aksi di tanggal 20 sangat mengapresiasi dan mendukung, bagi teman teman mau bekerja on bid silahkan tidak boleh gontok-gontokan," kata dia.

Ia menyebut permasalahan potongan yang dilakukan aplikator terhadap mitra berawal dari ketegasan pemerintah yang tidak ada. Ia menilai banyak rival dari Grab dan Gojek seperti Indrive dan Maxim yang memasang tarif rendah sehingga Grab dan Gojek harus menyesuaikan tarif agar tetap bersaing. "Karena ketegasan awal sanksi yang diberikan ke aplikator yang tidak mau mengikuti aturan pemerintah sanksi gak ada. Gak ada sanksi tegas," katanya.

Ia menambahkan potongan 20 persen dari aplikator sebetulnya tidak menjadi masalah. Selain itu, banyak dari driver yang belum mengetahui apabila potongan 20 persen diambil dari konsumen. "Kalau potongan 20 persen gak jadi masalah, jangan sampai 20 persen diup lagi. Pembebanan bukan ke driver tapi potongan customer. Driver gak banyak tahu seolah kepangkas besar," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement