REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sungai Sukalila akan dikembalikan fungsinya sebagai kawasan terbuka hijau. Bantaran sungai yang selama ini ditempati jejeran pedagang kaki lima (PKL) pun akan segera ditata.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Agus Mulyadi, menjelaskan, tingkat sedimentasi Sungai Sukalila selama ini cukup tinggi. Karena itu, normalisasi sungai yang membelah Kota Cirebon itu akan segera dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung.
Dengan adanya normalisasi, maka aliran air Sungai Sukalila bisa lancar. Selain itu, sungai tersebut juga akan mampu menampung debit air dalam jumlah yang lebih banyak guna mencegah banjir di Kota Cirebon.
Sedangkan penataan PKL yang bangunannya berjejer di sepanjang bantaran sungai, akan dilakukan oleh Pemkot Cirebon. Hal itu akan dilakukan terhadap seluruh area di sepanjang Sungai Sukalila.
“DED (detail engineering design) area Sukalila akan dijadikan taman,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Agus Mulyadi, Jumat (23/5/2025).
Agus mengungkapkan, meski melakukan penataan terhadap PKL, namun Pemkot Cirebon tidak akan langsung menggusur begitu saja. Pihaknya akan memberikan informasi dan sosialisasi terlebih dahulu kepada para PKL tersebut.
Namun, Agus menyatakan, Pemkot Cirebon tidak akan memberikan kompensasi karena keberadaan mereka tidak memiliki izin. Sebagai solusinya, para PKL akan direlokasi ke sejumlah lokasi alternatif, seperti Pasar Balong dan Gunung Sari Trade Center (GTC).
Di kawasan Sungai Sukalila nantinya, Pemkot Cirebon akan menghadirkan Sukalila Sky Bridge. Di kawasan tersebut akan dibangun jembatan ikonik dan ruang terbuka hijau yang bisa dinikmati oleh warga dan diharapkan mampu menarik minat wisatawan.