REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Anggota DPRD Jawa Barat, Tina Wiryawati, menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui aksi penanaman 2.000 pohon aren di Kampung Adat Kuta, Desa Karangpaningal, Kabupaten Ciamis, belum lama ini.
Langkah ini merupakan bagian dari sinergi lintas sektor antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH), serta program nasional Indonesia’s FOLU (Forestry and Other Land Use) Net Sink 2030.
Tina Wiryawati menegaskan bahwa inisiatif ini tak hanya berdimensi ekologis, namun juga mengusung misi sosial dan ekonomi. "Pohon aren adalah aset berkelanjutan. Dari sini, masyarakat bisa mengembangkan produk bernilai tinggi seperti gula aren, kolang-kaling, hingga kerajinan tangan berbasis bahan alam yang potensial untuk ekspor," ujar Tina secara tertulis kepada wartawan, Jumat (30/5/25).
Kampung Adat Kuta yang selama ini dikenal dengan keasriannya, kini bertransformasi menjadi kawasan percontohan ekonomi hijau. Menurut data KLHK, satu pohon aren dewasa mampu menyerap antara 20 hingga 50 ton CO₂ per tahun. Dengan penanaman 2.000 pohon, upaya ini berpotensi menekan puluhan ribu ton emisi karbon secara kumulatif.
Tina menyoroti pentingnya peran perempuan dalam pengembangan usaha mikro berbasis hasil hutan bukan kayu (HHBK). Ia menyampaikan, pelatihan pengolahan gula aren dan pembuatan kerajinan tangan untuk kaum ibu menjadi bagian integral dari program ini.
"Kami ingin ibu-ibu menjadi garda terdepan dalam UMKM lokal. Ini bentuk pemberdayaan nyata yang langsung berdampak pada kesejahteraan keluarga," katanya.
Tak berhenti di Ciamis, Tina mengungkapkan rencana untuk mereplikasi program ini ke daerah lain di Jawa Barat, khususnya wilayah dengan lahan kritis. Upaya untuk mengajukan grant dan dukungan dari para pemangku kebijakan kini tengah dilakukan.
"Alhamdulillah, respons dari kementerian dan mitra kerja sangat positif. Kami berharap gerakan ini bisa menjadi gerakan masif yang melibatkan berbagai elemen masyarakat," tuturnya.
Sebagai sosok yang aktif mengadvokasi isu lingkungan dan pelestarian lingkungan hidup yang berkelanjutan, Tina juga menekankan pentingnya menanamkan kesadaran ekologis sejak dini kepada generasi muda.
"Anak-anak perlu diajari menanam dan merawat tanaman seperti cabai atau mangga. Ini investasi jangka panjang, bukan hanya bagi lingkungan, tapi juga untuk karakter dan tanggung jawab mereka ke depan dan berkelanjutan," kata dia.