Kamis 12 Jun 2025 19:14 WIB

Ojek Online Diduga Dapat Intimidasi oleh Ojek Pangkalan di Bandung

Pengemudi Ojol sempat menerima kekerasan verbal dan dipukul di bagian helm.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Jaket ojek online. Ilustrasi
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Jaket ojek online. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Seorang pengendara ojek online (Ojol) diduga mendapatkan intimidasi dan pencegatan oleh ojek pangkalan (Opang) saat mengantar penumpang di kawasan Cipadung Permai V, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung. Ia membagikan peristiwa yang dialami ke media sosial bahkan viral.

Dalam video yang beredar di media sosial, pengendara ojol berinisial F mengaku mengalami intimidasi saat mengantar penumpang ke Cipadung Permai sekitar pukul 17.00 sore. Ia sempat menawarkan penumpang untuk mengambil opsi transit karena tujuan akhir zona merah bagi ojol.

Baca Juga

Namun, penumpang menolak dan ingin diantar sampai ke rumah. Ia pun dicegat sejumlah opang yang memaksanya untuk transit. Ia pun menolak karena merasa bertanggung jawab mengantar penumpang sesuai aplikasi.

Ketegangan antar kedua belah pihak sempat terjadi bahkan saat F merekam kejadian tersebut. Ia mengaku ponselnya sempat direbut dan kunci motornya diambil opang, selain itu menerima kekerasan verbal dan dipukul di bagian helm.

Saat dikonfirmasi, Kanit Intelijen Polsek Panyileukan Ipda Johan Eka membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengatakan kasus tersebut ditangani petugas karena korban melaporkan kejadian ke polisi.

"Setelah kejadian, kami kumpulkan kedua belah pihak untuk dimediasi. Namun, ojol selaku pelapor tetap ingin diselesaikan sesuai prosedur hukum,” ucap dia, Kamis (12/6/2025).

Ia menuturkan, penyelidikan tetap dilanjutkan oleh Polsek Panyileukan untuk memproses terduga pelaku. "Proses penyelidikan masih berlangsung," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement