Selasa 24 Jun 2025 22:02 WIB

Pesan Panglima untuk Prajurit TNI Saat Perang Iran-Israel

Ia meminta agar seluruh anggota TNI dapat memahami perubahan termasuk perang.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Karta Raharja Ucu
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto memberikan tanggapan terkait perang Iran-Israel di penutupan Dikreg ke 53 Sesko TNI, Kota Bandung, Selasa (24/6/2025).
Foto: M Fauzi Ridwan
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto memberikan tanggapan terkait perang Iran-Israel di penutupan Dikreg ke 53 Sesko TNI, Kota Bandung, Selasa (24/6/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --  Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto memberikan tanggapan terkait perang Iran-Israel yang tengah berlangsung saat ini. Ia meminta agar seluruh anggota TNI dapat memahami perubahan yang terjadi termasuk perang yang terjadi.

"Kita harus siap dengan menerima tiap perubahan, para perwira harus menjadi perwira yang siap menerima perubahan," ucap panglima TNI sesuai menghadiri acara penutupan pendidikan reguler angkatan 53 Sesko TNI di Bandung, Selasa (24/6/2025).

Ia menyebut para anggota dan perwira TNI harus mengubah pola pikir dan pola tindak termasuk doktrin di tengah peperangan yang terjadi saat ini. "Kita mengubah pola pikir dan pola tindak doktrin harus diubah dengan peperangan seperti ini," kata dia.

Panglima TNI melanjutkan visi misi prima TNI yaitu bagaimana personel menjadi anggota yang profesional, responsif, integratif, modern dan adaptif. Ia mengaku membenahi ke internal TNI terlebih dahulu termasuk meningkatkan kesejahteraan lebih baik.

"Sekarang ada kebijakan dari saya bahwa setiap pendidikan harus bisa menembak 1.000 butir peluru," kata panglima TNI. Panglima TNI menambahkan organisasi yang dibentuk pun harus dapat menghadapi tantangan secara geopolitik dan geostrategis.

Sementara itu, Komandan Sesko TNI Marsekal Madya TNI Arif Widianto mengatakan selama menjalani pendidikan para perwira siswa (pasis) mendapatkan materi tentang geopolitik dan geostrategis serta kajian wilayah. Termasuk isu-isu kekinian yang berkembang.

"Mereka selama empat bulan dalam satu pekan tiga kali diskusi terkait masalah hot isu terkait geopolitik maupun geostrategis sebagai contoh muncul isu perang dagang Indonesia mereka langsung melaksanakan diskusi pada kelompok kecil. Mereka membuat ringkasan atau eksekutif summary," kata dia

Termasuk ketika terjadi perang Pakistan-India dan Iran-Israel. Diharapkan para lulusan pendidikan reguler tersebut tidak tertinggal dengan isu-isu yang berkembang.

Dalam pendidikan reguler ke 53 Sesko TNI, ia menyebut terdapat 212 pasis terdiri dari 78 orang angkatan darat, 55 angkatan laut, 45 orang angkatan udara, pasis dari kepolisian 26 orang dan luar negeri 8 orang dari Malaysia, Singapura, Australia, Thailand, Singapura dan India.

Ia menyebut pendidikan yang seharusnya digelar 10 bulan saat ini dimajukan menjadi empat bulan dan Agustus bulan nanti akan kembali dibuka pendidikan reguler. "Di dalam pelaksanaannya angkatan luar berjalan lancar, dan mereka mampu mencapai pada nilai-nilai sesuai dengan yang kita harapkan," kata dia.

(N-Muhammad Fauzi Ridwan)

========================

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement