Selasa 15 Jul 2025 17:38 WIB

Dedi Mulyadi dan Ni Hyang akan Fashion Show di KKJB 2025, Ini Pakaian yang Digunakan

Semua bupati/wali kota di Jabar yang ikut fashion show

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Jawa Barat (Jabar), Noneng Komara Nengsih menyampaikan pemaparan saat acara Bewara Jawa Barat atau Beja terkait event Sunda Karsa Fest Karya Kreatif Jawa Barat 2025, di Gedung Sate, Kota bandung, Senin (14/7/2025). Kegitan yang digelar BI dan pemprov Jabar ini akan menampilkan peroduk unggulan Jabar dan peragaan produk kerajinan dari Kabupaten dan kota di Jabar, acara akan berlangsung tanggal 17-20 Juli 2025.
Foto: Edi Yusuf
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Jawa Barat (Jabar), Noneng Komara Nengsih menyampaikan pemaparan saat acara Bewara Jawa Barat atau Beja terkait event Sunda Karsa Fest Karya Kreatif Jawa Barat 2025, di Gedung Sate, Kota bandung, Senin (14/7/2025). Kegitan yang digelar BI dan pemprov Jabar ini akan menampilkan peroduk unggulan Jabar dan peragaan produk kerajinan dari Kabupaten dan kota di Jabar, acara akan berlangsung tanggal 17-20 Juli 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkolaborasi dengan Bank Indonesia Perwakilan Jabar, kembali menggelar Sunda Karsa Fest Karya Kreatif Jawa Barat (KKJB) 2025. Ada berbagai kegiatan yang akan digelar untuk mendukung produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) ini. Salah satunya, fashion show Kepala Daerah di 27 kabupaten/kota yang akan membawakan produk pakaian khas daerah masing-masing.

Selain kepala daerah di kabupaten/kota, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan putri bungsunya, Hyang Sukma Ayu atau lebih dikenal Ni Hyang bakal ikutan fashion show tersebut. Menurut Ketua Dekranasda Jabar Noneng Komara Nengsih, semua bupati/wali kota di Jabar yang ikut fashion show, harus menggunakan produk khas daerahnya masing-masing. Tapi, produk yang digunakan tersebut harus ready to wear. Jadi, pengunjung bisa membeli di pameran.

Baca Juga

Khusus untuk Dedi Mulyadi, kata Noneng, akan menggunakan pakaian karya desainer Jabar. Bahannya, berupa tenun khas Jabar berwarna putih. "Ya sesuai khas Pak Dedi ya, sukanya kan pakain berwarna putih. Detailnya seperti apa, nanti kita lihat ya," ujar Noneng kepada wartawan, Selasa (15/7/2025).

Noneng mengaku tidak khawatir, produk ekraf Jabar akan lesu peminat. Sebab ekraf Jabar memiliki histori budaya yang kental dan tidak mudah ditiru oleh pihak lain. "Saya yakin ini akan juga membantu dari ekspor kita, membantu dari pertumbuhan ekonomi kita dan tentu saja juga membantu mengurangi pengangguran yang ada di Jawa Barat," katanya.

Tinggal saat ini kata dia, bagaimana meningkatkan daya saing dan promosi, supaya ekspor dari Jabar untuk produk ekraf tetap tinggi peminat, tanpa harus bergantung dengan Amerika. "Dan menguatkan daya saingnya ya, supaya kita bisa bersaing dengan luar negeri. Tapi di kitanya juga (harus) bangga dan mencintai produk," imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement