Rabu 16 Jul 2025 14:24 WIB

Terungkap, Lima Bayi yang Hendak Dijual ke Singapura Berasal dari Kabupaten Bandung

Para orangtua bayi, dijanjikan memperoleh uang sebesar Rp 10 juta.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Hendra Rochmawan menyampaikan perkembangan terbaru kasus perdagangan bayi ke Singapura, Rabu (16/7/2025). Sindikat perdagangan bayi ini memiliki laman di Facebook dengan modus adopsi anak.
Foto: M Fauzi Ridwan.
Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Hendra Rochmawan menyampaikan perkembangan terbaru kasus perdagangan bayi ke Singapura, Rabu (16/7/2025). Sindikat perdagangan bayi ini memiliki laman di Facebook dengan modus adopsi anak.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat (Jabar) mengungkapkan korban lima bayi yang hendak dijual ke Singapura oleh sindikat perdagangan bayi berasal dari Kabupaten Bandung. Perekrut bayi berinisial AF yang mengoperasionalkan halaman Facebook adopsi anak pun berasal dari Bandung.

"Untuk lokasinya saat ini kita tetap menggunakan perlindungan saksi. Tetapi TKP awalnya adalah di Kabupaten Bandung. Di Bandung semuanya. Ada satu saja korban ini di daerah Jabodetabek, kelimanya ini semuanya ada di Kabupaten Bandung," ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, Rabu (16/7/2025).

Baca Juga

Setelah bayi-bayi tersebut lahir, ia menyebut 12 tersangka yang memiliki peran berbeda-beda mulai dari perekrut, perawat dan penampung bayi merawat bayi. Ia menyebut penampung bayi-bayi kurang lebih berjumlah empat orang.

Sementara itu tersangka YN dan Y menjadi perawat bayi-bayi tersebut. Mereka masing-masing memperoleh keuntungan dari merekrut, merawat dan menampung bayi-bayi tersebut. Para orangtua bayi, dijanjikan memperoleh uang sebesar Rp 10 juta. Pelaku S dan L sendiri berperan menjadi pencari orangtua di Singapura yang menginginkan adopsi anak. "Penampungan ada dua di Jakarta dan juga di Pontianak," kata dia.

Ia menyebut bayi-bayi asal Kabupaten Bandung yang lahir tidak lama langsung dibawa ke Pontianak, Kalimantan Barat. Para pelaku di Pontianak mempersiapkan sejumlah identitas untuk bayi dan untuk calon orangtua di Singapura.

Hendra mengatakan sindikat perdagangan bayi tersebut menjalankan aksinya secara tertutup. Untuk otak pelaku yang mengoperasikan halaman Facebook adopsi anak dan mencari bayi-bayi adalah AF. "Itu si AF sendiri (otak pelaku). AF sendiri punya halaman-halaman tertentu yang menarik daripada orang tua untuk mengadopsikan anak," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement