Sabtu 26 Jul 2025 14:48 WIB

Waspada Sindikat Penjualan Bayi, Ini Langkah Pemkot Cimahi

Pemkot Cimahi akan menyebarkan informasi hingga ke kelurahan agar masyarakat waspada

Rep: Ferry Bangkit Rizki / Red: Arie Lukihardianti
Wali Kota Cimahi, Ngatiyana.
Foto: Dok Republika
Wali Kota Cimahi, Ngatiyana.

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Wali Kota Cimahi Ngatiyana menanggapi serius dugaan sindikat penjualan bayi yang baru terungkap belakangan ini di Jawa Barat. Pihaknya bakal memperketat pengawasan dan meningkatkan kewaspadaan agar praktik itu tidak terjadi di wilayah Kota Cimahi.

"Kami mendengar tentang situasi ini, apalagi beberapa tempat ada praktik penjualan anak ke luar negeri. Ini kami antisipasi. Kami upayakan agar di Kota Cimahi tidak terjadi," ujar Ngatiyana, akhir pekan ini.

Baca Juga

Ngatiyana mengatakan, pihaknya akan bersikap tegas terhadap siapapun yang terlibat, baik jaringan dari luar maupun pelaku lokal. "Kami akan tegas bagi orang-orang yang berbuat seperti itu karena itu tidak mendidik dan tidak memberikan contoh yang baik. Kalau memang terjadi di Kota Cimahi, tertangkap, tanggung risikonya," kata Ngatiyana.

Untuk mengoptimalkan pengawasan, Pemkot Cimahi akan menyebarkan informasi hingga ke tingkat kelurahan agar masyarakat lebih waspada dan peka terhadap indikasi perdagangan anak. "Khususnya awasi terus orang-orang yang sedang hamil, siapa tahu mereka punya tujuan lain. Itu harus dalam pengawasan agar tidak terjadi ke depannya," kata Ngatiyana.

Sementara menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Cimahi, faktor ekonomi kerap menjadi pemicu utama dalam kasus penjualan bayi. Harga yang ditawarkan dalam praktik tersebut cukup tinggi, dan biasanya terjadi karena kehamilan yang tidak diinginkan serta tidak adanya tanggung jawab dari pihak laki-laki.

"Sebagian besar karena faktor ekonomi. Mungkin kehamilannya tidak diinginkan, lalu tidak ada yang bertanggung jawab, dan akhirnya mereka memilih jalan itu," katanya.

Sehingga, kata dia, kewaspadaan ekstra terhadap pola pergerakan sindikat semacam ini. Untuk itu, pihaknya akan gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya perlindungan terhadap anak-anak, terutama yang berada dalam situasi rentan.

Ia juga menambahkan bahwa pihaknya memberi perhatian khusus pada perempuan hamil yang tidak memiliki dukungan keluarga, seperti remaja hamil di luar nikah. "Kita harus waspada mulai sekarang, karena mereka itu seperti sindikat. Antara pelaku dan korban biasanya sudah ada komunikasi sebelumnya, jadi cukup sulit dilacak," kata Fitriani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement