REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Kejadian bencana di wilayah Kabupaten Majalengka sepanjang November 2025 melonjak drastis dibandingkan bulan sebelumnya. Oleh karena itu, warga diminta untuk waspada mengingat curah hujan yang terus meningkat.
Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka, kejadian bencana yang dilaporkan terjadi di Kabupaten Majalengka sepanjang November 2025 mencapai 81 kejadian. Jumlah itu meningkat drastis dibandingkan Oktober yang hanya 21 kejadian.
“Kejadian bencana yang terjadi sepanjang November 2025 didominasi oleh longsor,” ujar Penata Penanggulangan Bencana Ahli Pertama Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Majalengka, Wawan Suryawan, Selasa (2/12/2025).
Ada juga kejadian longsor, kata dia, selama November 2025 sebanyak 47 kejadian. Setelah longsor, kejadian bencana lainnya yang terjadi di Kabupaten Majalengka yaitu banjir sebanyak tiga kejadian, cuaca ekstrim 21 kejadian dan gempa bumi sebanyak dua kejadian.
Selain itu, kata Wawan, adapula bencana non alam sebanyak delapan kejadian. Ia menyebutkan, akibat dari bencana yang terjadi sepanjang November, tercatat ada 44 rumah yang mengalami kerusakan. Jumlah tersebut terdiri dari rumah yang rusak ringan sebanyak 16 buah, rumah rusak sedang 20 rumah dan rumah rusak berat delapan rumah. Ada juga satu satuan pendidikan yang mengalami kerusakan.
Sedangkan pada Oktober 2025, jumlah total kejadian bencana mencapai 21 kejadian. Di antaranya tiga kejadian longsor dan lima kejadian cuaca ekstrim.
Dampaknya, empat rumah mengalami kerusakan akibat kejadian bencana pada Oktober 2025. Terdiri dari dua rumah rusak sedang dan dua rumah lainnya rusak berat. “Meningkatnya kejadian bencana pada November 2025 akibat intensitas hujan yang mulai sering turun di Majalengka,” katanya.
Wawan pun meminta kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan seiring meningkatnya curah hujan menjelang puncak musim hujan. Hal itu terutama masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana.