REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengkritik sejumlah wali kota dan bupati yang memperbolehkan kegiatan study tour di tengah kebijakannya yang melarang kegiatan tersebut. Ia menilai kebijakan memperbolehkan study tour tidak memiliki landasan akademik serta dinilai bermoral menjadikan anak sebagai barang dagangan.
"Ada beberapa wali kota dan bupati yang menjadi tujuan wisata yang dibungkus oleh study tour mengalami kegelisahan sehingga cenderung untuk memberlakukan kembali study tour di sekolah sekolah dengan berbagai catatan," ujar Dedi Mulyadi seperti dikutip dari laman Instagramnya, Sabtu (26/7/2025).
Dedi mengatakan, menjadikan anak sekolah sebagai objek peningkatan kunjungan pariwisata merupakan tindakan tidak memiliki landasan akademis dan bermoral. Sebab, anak sekolah tidak boleh menjadi objek ekonomi dan lainnya.
"Kenapa, anak sekolah tidak boleh menjadi objek ekonomi itulah saya melarang mereka menjadi objek jual beli LKS, objek jual beli buku, objek jual beli seragam karena sudah menjadikan mereka sebagai barang material dan menjadikan eksploitasi untuk mendapatkan keuntungan," paparnya.