REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Esih, nenek berusia 70 tahun, warga Desa Wanasari, Kecamatan Agrabinta, Cianjur, Jawa Barat, meninggal dunia setelah rumahnya terbakar. Esih meni gagal karena rumahnya terbakar akibat aliran pendek listrik.
Kapolsek Cianjur Agrabinta, AKP Nanda Rihardja mengatakan kebakaran yang melanda rumah panggung milik Esih pertama kali diketahui beberapa orang warga yang langsung berhamburan ke lokasi guna memadamkan api dan tidak menyangka ada korban jiwa. "Warga berupaya memadamkan api dengan alat seadanya namun angin yang bertiup kencang membuat api terus membesar dan membuat bangunan rumah nyaris rata dengan tanah," katanya, Selasa.
Saat berupaya memadamkan api, warga baru tahu kalau korban berada di dalam rumah karena tidak jadi menginap di rumah anaknya, keterangan anak korban, ibunya pulang ke rumah pada Ahad dini hari atau sekitar pukul 01:00 WIB. Jasad korban akhirnya ditemukan dalam kondisi tewas terpanggang pada Ahad pagi, sehingga petugas gabungan melakukan penyelidikan dengan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara dan memasang garis polisi.
"Hasil penyelidikan penyebab kebakaran yang membuat korban tewas diduga arus pendek listrik yang terjadi di dalam rumah, jasad korban yang ditemukan langsung dimakamkan pihak keluarga," katanya.
Sementara informasi warga sekitar, tidak menyangka pemilik rumah berada di dalam dan hangus terbakar karena setiap sore biasanya korban menginap di rumah anaknya, namun warga baru tahu setelah berhasil memadamkan api kalau korban berada di dalam rumah. Warga bersama petugas mencoba menyingkirkan material bangunan yang menutup jasad korban, saat ditemukan kondisi korban terpanggang dan sulit dikenali, hingga akhirnya pihak keluarga dibantu warga langsung memakamkan korban.
"Kami baru tahu setelah api hampir padam kalau Mak Esih ada di dalam rumah, sehingga kami bersama petugas melakukan pencarian dan menemukan jasadnya sudah hangus terpanggang di bawah material rumah yang ambruk rata dengan tanah," kata saksi mata Endin (45).