Kamis 14 Aug 2025 09:32 WIB

Pabrik Tempe Terbakar Tengah Malam, Damkar Terkendala Jauhnya Lokasi

Selain bangunan pabrik tempe, kebakaran tersebut juga menghanguskan mesin giling

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
ilustrasi Kebakaran
Foto: Republika/ Yasin Habibi
ilustrasi Kebakaran

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN--Sebuah bangunan pabrik tempe semi permanen milik warga di Dusun 4, Desa Babakanjati, Kecamatan Cigandamekar, Kabupaten Kuningan, hangus terbakar, Rabu (13/8/2025) sekitar pukul 23.30 WIB. Jauhnya lokasi kejadian dengan Mako Damkar menjadi kendala dalam upaya pemadaman kebakaran tersebut.

Menurut keterangan Kepala Desa Babakanjati, Abdul Karim, awal mula kejadian kebakaran diketahui pertama kali oleh warga bernama Wafi (16). Saat itu, saksi mendengar suara berisik dari arah samping rumahnya. “Saat diperiksa, terlihat api sudah membakar atap bangunan pabrik tempe tersebut ,” ujar Abdul Karim, Kamis (14/8/2025).

Baca Juga

Saksi bersama kakaknya kemudian memberitahukan kebakaran tersebut kepada pemilik pabrik, Solehudin (40) dan warga sekitar. Pemilik pabrik langsung berlari memeriksa pabriknya dan bersama warga bergotong royong memadamkan api dengan alat seadanya.

Melihat api yang tak kunjung padam, salah seorang warga setempat kemudian melaporkan kejadian tersebut ke ke call center Damkar Kuningan.

Kepala UPT Pemadam Kebakaran Satpol PP Kabupaten Kuningan, Andri Arga Kusuma menjelaskan, pihaknya langsung berangkat menuju lokasi kejadian saat menerima laporan tersebut pada Kamis (14/8/2025) pukul 00.14 WIB. Namun, jauhnya jarak antara lokasi kejadian dengan Mako Damkar, membuat armada Damkar baru tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 00.50 WIB.

Setibanya di lokasi, petugas Damkar langsung melakukan pemadaman. Selang satu jam kemudian, atau sekitar pukul 01.50 WIB, api dinyatakan benar-benar padam. “Setelah dilakukan pemeriksaan dan menanyakan saksi-saksi, penyebab kebakaran diduga akibat konsleting listrik dari lampu pemanas tempe di dalam pabrik pembuat tempe tersebut,” kata Andri, Kamis (14/8/2025).

Andri menyebutkan, selain bangunan pabrik tempe, kebakaran tersebut juga menghanguskan mesin giling, mesin blower, peralatan masak serta drum. Tak hanya itu, kacang kedelai sebanyak dua kuintal dan tempe yang sudah jadi senilai Rp 3 juta juga turut terbakar. “Total kerugian diperkirakan kurang lebih Rp 66.050.000,” kata Andri.

Andri menambahkan, penanganan kebakaran itu terhambat akibat jauhnya jarak antara lokasi kejadian dengan Mako Damkar. Meski demikian, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Untuk mencegah terjadinya kebakaran serupa, Andri mengimbau setiap warga mewaspadai setiap potensi terjadinya kebakaran yang diakibatkan dari tungku/gas, listrik, pembakaran sampah dan lainnya. Warga pun diminta selalu memeriksa dan membersihkan selang gas dan regulator, menghindari penggunaan colokan yang menumpuk, serta gunakan kabel listrik yang standar dan lampu listrik yang ber-SNI untuk menghindari terjadinya konsleting listrik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement