REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Sukamiskin sukses melaksanakan panen melon jenis Inthanon dan Golden di Pos Kerja Greenhouse, dengan hasil panen mencapai 1.250 kilogram.
Panen ini bagian dari program pembinaan kemandirian berbasis agribisnis yang dikelola langsung oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dengan pendampingan petugas.
Sebagian besar hasil panen dipasarkan kepada pihak ketiga, sementara sebagian lainnya diperuntukkan bagi konsumsi internal lapas. Program ini menjadi salah satu langkah nyata dalam mengoptimalkan potensi pertanian di lingkungan pemasyarakatan sekaligus meningkatkan keterampilan WBP.
Kegiatan panen turut dihadiri berbagai stakeholder penting, antara lain Pimpinan Ombudsman Perwakilan Jawa Barat, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung, Ketua DPW Tani Merdeka Indonesia Jawa Barat, Kapolsek Arcamanik, serta Danramil 1810 Arcamanik.
Kehadiran para stakeholder ini mencerminkan dukungan dan sinergi lintas sektor dalam mendorong keberhasilan program pembinaan di Lapas Sukamiskin.
Selain panen melon, acara ini dirangkaikan dengan peresmian Ruang Sekretariat Jaringan Tani Nusantara (Jatara). Ruangan ini merupakan bagian dari proyek perubahan yang dicanangkan Kepala Lapas Kelas I Sukamiskin dalam rangka mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN).
Sekretariat Jatara diharapkan dapat menjadi wadah kolaborasi antara lapas dengan masyarakat, instansi pemerintah, dan organisasi tani dalam memperkuat program kemandirian berbasis pertanian.
“Melalui program ini, kami ingin menghadirkan pembinaan yang produktif, inovatif, dan mampu memberikan bekal nyata bagi WBP setelah kembali ke masyarakat. Dukungan dari stakeholder menjadi modal penting dalam mewujudkan pemasyarakatan yang lebih maju dan mandiri,” ujar Kepala Lapas Kelas I Sukamiskin dalam sambutannya dikutip Kamis (28/8/2025).
Acara berlangsung lancar, tertib, dan penuh keakraban. Seluruh stakeholder memberikan apresiasi atas keberhasilan Lapas Sukamiskin mengembangkan program kemandirian yang tidak hanya bermanfaat bagi WBP, juga membuka peluang kolaborasi dengan masyarakat luas.