Selasa 02 Sep 2025 10:40 WIB

Sebanyak 48 Sisa Proyektil dan Satu Selongsong Ditemukan Usai Penembakan Gas Air Mata di Unpas

Semua peserta aksi masuk ke kampus karena dipukul mundur oleh aparat kepolisian

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Petugas keamanan Universitas Pasundan (Unpas) memberikan keterangan terkait kampus jadi sasaran gas air mata petugas kepolisian saat Senin (1/9/2025) dini hari. Mereka mengamankan sejumlah sisa selongsong dan sisa proyektil gas air sebanyak 48.
Foto: M Fauzi Ridwan.
Petugas keamanan Universitas Pasundan (Unpas) memberikan keterangan terkait kampus jadi sasaran gas air mata petugas kepolisian saat Senin (1/9/2025) dini hari. Mereka mengamankan sejumlah sisa selongsong dan sisa proyektil gas air sebanyak 48.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Aksi penembakan gas air mata yang dilakukan petugas kepolisian kepada massa aksi yang berada di area dalam kampus Universitas Pasundan (Unpas) di Jalan Tamansari, Kota Bandung, Senin (1/9/2025) dini hari viral di media sosial. Petugas keamanan kampus menemukan 48 sisa proyektil gas air mata dan satu selongsong bekas.

Pantauan republika, Selasa (2/9/2025), aktivitas mahasiswa di kampus Unpas tidak ada. Gerbang pintu masuk ditutup rapat-rapat oleh petugas dan beberapa petugas keamanan menjaga ketat area kampus. Diketahui mahasiswa melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring.

Baca Juga

Kepala Keamanan Kampus Unpad Rosid mengatakan, kampus Unpas menjadi titik evakuasi dan medis bagi massa aksi yang mengalami kelelahan atau pingsan saat demonstrasi di Gedung DPRD Jabar yang berlangsung Jumat (29/8/2025) hingga Senin (1/9/2025) dini hari.

Rosid mengatakan, massa aksi yang masuk ke kampus Unpas pada Senin (1/9/2025) malam hingga dini hari tidak hanya yang menjadi korban. Akan tetapi, seluruh peserta aksi masuk ke dalam kampus karena dipukul mundur oleh aparat kepolisian.

"Saya diperintah pimpinan karena kemanusiaan, dibuka aja (gerbang) gak papa tapi yang datang bukan korban aja jadi karena dipukul mundur dari Gasibu arahnya ke Dago, Sulanjana jadi ke sini. Semua itu bukan mahasiswa Unpas aja yang kumpul disini," ujar Rosid.

Menurut Rosid, mahasiswa berkumpul sekitar pukul 23.30 WIB. Sebelumnya, Jalan Tamansari bawah diblokade oleh kumpulan massa aksi dan sekaligus terdapat pembakaran ban.

Rosid mengaku tidak melihat adanya mahasiswa yang melempar bom molotov kepada aparat kepolisian. Setelah itu, terdapat tembakan gas air mata ke area dalam kampus Unpas. "Total ada 48 sisa proyektil gas air mata yang ditemukan dan beberapa selongsong," kata dia.

Akibat penembakan gas air mata tersebut, ia mengatakan terdapat 12 orang mahasiswa yang pingsan hingga harus mendapatkan perawatan intensif. Termasuk beberapa kaca gedung mengalami kerusakan.

Ia menduga polisi melakukan sweeping karena melihat massa aksi masih berada di Jalan Tamansari termasuk di dalam kampus.

Rekaman video yang memperlihatkan kampus Universitas Islam Bandung (Unisba) dan Universitas Pasundan (Unpas) menjadi sasaran tembakan gas air mata dari petugas kepolisian, Selasa (2/9/2025) malam viral di media sosial. Sejumlah petugas keamanan kampus dan mahasiswa terkena dampak dari gas air mata tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement