Selasa 23 Sep 2025 20:17 WIB

Puluhan Tahun Dilanda Rob, Warga Eretan Surati Dedi Mulyadi Minta Tanggul 6,5 Kilometer

Di Desa Eretan Wetan terdapat sekitar 3.700 rumah, yang dihuni sekitar 12 ribu jiwa.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Banjir rob menerjang Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu
Foto: Lilis Sri Handayani
Banjir rob menerjang Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--Warga Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu telah mengalami banjir rob sejak puluhan tahun yang lalu. Mereka berharap, pemerintah membangun tanggul sungai sebagai solusi untuk mengatasi bencana harian tersebut.

Harapan itu mereka sampaikan dalam surat permohonan resmi bernomor 003/B/AW-EWB/IX/2025 kepada Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi. Surat tertanggal 23 September 2025 itu juga ditembuskan kepada presiden, ketua DPR RI, menteri PUPR, kepala BNPB, ketua DPRD Jabar dan kepala BBWS Citarum.

Baca Juga

Dalam surat itu, warga yang tergabung dalam Aliansi Warga Eretan Wetan Bersatu meminta agar dibangunkan tanggul sungai isolasi sepanjang 6,5 kilometer. Tanggul tersebut akan menjadi pelindung daratan mereka dari sergapan banjir.

“Bagi kami, tanggul itu bukan hanya beton dan tanah yang ditinggikan, melainkan garis batas antara penderitaan dan kehidupan yang lebih layak. Tanggul itu akan menjadi garis pelindung, memutus penderitaan selama puluhan tahun,” ujar Ketua Aliansi Warga Eretan Wetan Bersatu, Supriyanto, Selasa (23/9/2025).

Supriyanto mengatakan, di Desa Eretan Wetan terdapat sekitar 3.700 rumah, yang dihuni sekitar 12 ribu jiwa. Dari jumlah rumah itu, hampir 100 persennya terendam. “Rob bisa terjadi kapan pun, tak peduli siang atau malam, baik musim hujan maupun kemarau,” kata Supriyanto.

Ia menjelaskan, banjir rob datang dari sungai yang mengelilingi desa, hingga merendam rumah, jalanan, sekolahan, tempat ibadah dan fasilitas umum lainnya. Dampaknya, kenyamanan, kesehatan dan aktivitas perekonomian warga jadi terganggu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement