REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Korban dugaan pelecehan seksual di SMK 2 Pasundan, Kota Bandung melaporkan kejadian yang menimpanya ke Polrestabes Bandung. Diduga aksi pelecehan seksual tersebut dilakukan oleh oknum guru yang saat ini telah dinonaktifkan.

Kasi Humas Polrestabes Bandung AKP Nurindah membenarkan bahwa korban dugaan pelecehan seksual di SMK 2 Pasundan Bandung telah melapor ke Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT). Ia menuturkan korban yang melapor merupakan salah seorang alumni sekolah. "Laporan satu, alumni, datang dengan keluarganya," ujar Nurindah, Kamis (25/9/2025).

Nurindah mengatakan, pihaknya mengarahkan pelapor ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Bandung usai membuat laporan.

Sementara itu, Kapolsek Andir AKP Robby menuturkan masih menunggu korban lainnya untuk membuat laporan. Mereka dipersilahkan untuk melapor sepekan ke depan. Ia menegaskan pihaknya akan terus memproses soal dugaan kasus tersebut.

Sementara itu perwakilan sekolah Alif mengatakan pihaknya tengah menindaklanjuti permasalahan yang disampaikan oleh siswa dan alumni. Pihaknya pun telah membuka posko aduan. "Yang pertama kita ingin sekolah kita terus baik, terus terjaga. Yang kedua kita juga sedang menidaklanjuti apa yang jadi permasalahan sekarang," kata dia.

Ratusan siswa dan alumni SMK 2 Pasundan Bandung menggeruduk sekolah di Jalan Pelita Karya, Maleber, Kota Bandung, Rabu (24/9/2025). Mereka melakukan aksi terkait dugaan pelecehan seksual yang diduga dilakukan oknum guru kepada sejumlah siswa sekolah.

Ikuti Whatsapp Channel Republika