Jumat 26 Sep 2025 13:31 WIB

Antisipasi Demo Anarkis di Bandung, Ratusan Personel Polisi Latihan Simulasi Unjuk Rasa di Tegallega

Latihan simulasi difokuskan pada penanganan massa aksi yang berujung ricuh-anarkis.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Karta Raharja Ucu
Sejumlah massa membakar gerbang dan melempari Gedung DPRD Jawa Barat (Jabar) saat aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (9/1/2025). Setelah diperingatkan, aparat akhirnya membubarkan paksa massa yang umumnya berpakaian hitam-hitam ini.
Foto: Edi Yusuf
Sejumlah massa membakar gerbang dan melempari Gedung DPRD Jawa Barat (Jabar) saat aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (9/1/2025). Setelah diperingatkan, aparat akhirnya membubarkan paksa massa yang umumnya berpakaian hitam-hitam ini.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jajaran kepolisian mengantisipasi terjadi aksi demonstrasi anarkis terulang kembali di Kota Bandung, Jawa Barat. Mereka pun menggelar simulasi pengamanan huru-hara di Lapangan Tegallega, Kota Bandung, Jumat (26/9/2025) untuk meningkatkan kesiapsiagaan.

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono mengatakan simulasi pengamanan huru-hara melibatkan ratusan personel dari berbagai satuan Sabhara, Brimob, hingga Satlantas. Latihan simulasi difokuskan pada penanganan massa aksi yang berujung ricuh dan anarkis.

“Simulasi ini dilakukan agar personel terbiasa dengan berbagai skenario lapangan, mulai dari pengendalian massa, penggunaan peralatan dalmas, hingga evakuasi korban,” ucap dia, Jumat (26/9/2025).

Dalam simulasi tersebut, digambarkan situasi aksi unjuk rasa yang berubah menjadi anarkis. Petugas melakukan negosiasi, membentuk barikade hingga menurunkan kendaraan taktis untuk membubarkan massa.

Sejumlah personel medis pun dilibatkan untuk mengevakuasi korban yang mengalami luka. Ia mengatakan simulasi juga sebagai sarana evaluasi dalam penggunaan peralatan dan strategi pengendalian massa.

Sementara itu, Kabag Ops Polrestabes Bandung, AKBP Asep Saepudin menambahkan latihan rutin digelar sebagai bentuk antisipasi menghadapi situasi aksi anarkis. "Kami ingin memastikan seluruh anggota siap, terlatih, dan memahami prosedur saat menghadapi kerusuhan,” kata dia.

Kehadiran lintas sektoral diharapkan dapat memperkuat sinergitas dan koordinasi di lapangan. "Dengan adanya latihan bersama ini, diharapkan pengamanan di Kota Bandung semakin solid dan masyarakat merasa aman,” kata Asep.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement