Sabtu 27 Sep 2025 20:39 WIB

Tingkatkan Literasi AI, Ribuan Siswa di Jabar Ikuti STEM Capacity Building

Literasi AI jadi fondasi penting bagi talenta masa depan Indonesia

Siswa di Jabar mengikuti STEM Capacity Building PJI.
Foto: Dok Republika
Siswa di Jabar mengikuti STEM Capacity Building PJI.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Dunia kerja kini tengah mengalami transformasi pesat akibat perkembangan kecerdasan buatan (AI). Berdasarkan laporan terbaru dari AWS dan Strand Partners, lebih dari 18 juta (28 persen) pelaku usaha di Indonesia telah mengadopsi AI, dengan tingkat pertumbuhan tahunan mencapai 47 persen.

Perubahan ini, mendorong meningkatnya kebutuhan profesi dan keterampilan baru, khususnya di bidang AI, machine learning, big data, dan keamanan siber. Di tengah kekhawatiran 57 persen pelaku usaha akan minimnya tenaga kerja terampil, Prestasi Junior Indonesia (PJI), mengambil peran penting dalam menjembatani kesenjangan tersebut.

Baca Juga

Menurut Ketua Pengurus Prestasi Junior Indonesia, Pribadi Setiyanto, pihaknya telah melatih lebih dari 5.100 siswa dan 40 guru di 40 SMA/SMK/MA di Jawa Barat (Jabar) dengan keterampilan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan pembelajaran mesin (machine learning). Program ini, terselenggara berkat kerja sama dengan Amazon Web Services (AWS) melalui inisiatif STEM Capacity Building PJI.

Program ini, kata dia, berfokus pada pengembangan kapasitas guru dan siswa yang berusia 15-17 tahun dalam memahami konsep dasar serta aplikasi praktis AI dan machine learning. "Melalui pelatihan, lokakarya, hingga kompetisi selama Januari hingga Agustus 2025, siswa dan guru memperoleh keterampilan yang diperlukan untuk menjadi talenta digital yang mumpuni secara teknis dan bertanggung jawab," ujar Pribadi, dalam keterangan resminya akhir pekan ini.

Pribadi pun menyoroti antusiasme generasi muda Indonesia dalam memanfaatkan teknologi untuk memberikan dampak nyata “AI Hackathon memperlihatkan ketika siswa diberi ruang untuk bereksperimen, mereka mampu menghasilkan ide-ide segar dan inovatif. Bersama AWS, kami bangga dapat memfasilitasi mereka untuk menjadikan aspirasi teknologi sebagai karya yang bermanfaat,” katanya.

Puncak rangkaian STEM Capacity Building ditandai dengan penyelenggaraan AI Hackathon di Bandung pada 23 Agustus 2025. Ajang ini menjadi wadah bagi 246 siswa dari 31 sekolah yang terbagi ke dalam 52 tim untuk mengaplikasikan pengetahuan AI mereka ke dalam solusi nyata bagi dunia pendidikan. Dengan mengusung tema 'AI for Education', kompetisi ini menantang siswa untuk mengembangkan ide yang mendukung guru dalam tugas pembelajaran, memperkuat manajemen sekolah, meningkatkan pengalaman belajar, serta mendorong akses pendidikan yang lebih inklusif.

Selama kompetisi, para semifinalis mendapatkan pendampingan langsung dari para pakar AWS, yang membantu mereka menyempurnakan ide. Serta, menerapkan teknologi secara lebih efektif melalui tiga sesi daring khusus bersama mentor, di mana mereka menerima masukan dan saran terkait aplikasi yang mereka kembangkan.

Pada babak final, perwakilan AWS juga hadir sebagai dewan juri yang menilai inovasi terbaik dari para peserta. Selain itu, siswa memanfaatkan layanan PartyRock dan Amazon Bedrock untuk mengembangkan prototipe AI mereka, mulai dari aplikasi pembelajaran terpersonalisasi, platform integrasi AI dalam kelas, hingga alat bantu komunikasi untuk siswa tuli dan bisu.

Tim SoLearn, peraih juara pertama menghadirkan “Learn to Earn”, sebuah aplikasi berbasis web yang menggabungkan dukungan belajar berbasis AI, gamifikasi, dan desain pelajaran interaktif untuk menjadikan proses belajar lebih menarik dan efektif.

Solusi ini membantu guru menyederhanakan tugas administratif sekaligus memberdayakan siswa melalui bimbingan dan motivasi personal. Dibangun dengan PartyRock dan dirancang agar mudah dikembangkan, tim ini berencana meningkatkan aplikasinya dengan mengintegrasikan kapabilitas AI generatif melalui Amazon Nova.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement