Jumat 14 Nov 2025 11:59 WIB

BPBD: 85 Kejadian Bencana di Jabar Selama Dua Pekan

Sebanyak 2.667 rumah sempat terendam banjir dan 10 ribu orang lebih terdampak

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Banjir merendam Balai Pengujian Kendaraan Bermotor Dishub Kota Bandung, di Gedebage (Ilustrasi)
Foto: Edi Yusuf
Banjir merendam Balai Pengujian Kendaraan Bermotor Dishub Kota Bandung, di Gedebage (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat (Jabar) melaporkan sebanyak 85 kejadian bencana terjadi di 27 kabupaten dan kota di Jabar selama dua pekan terakhir di bulan November tahun 2025. Bencana yang terjadi mulai dari bencana banjir, longsor, hingga cuaca ekstrem. 

Data BPBD Jawa Barat, banjir terjadi 13 kejadian, tanah longsor 29 kejadian dan cuaca ekstrem 43 kejadian. Akibat kejadian tersebut, 43 rumah warga mengalami kerusakan berat, dan 88 rumah rusak sedang serta 389 rumah rusak ringan.

Baca Juga

Sebanyak 2.667 rumah sempat terendam banjir dan 10 ribu orang lebih terdampak. "Total 85 kejadian selama tanggal 1 November hingga 14 November," ujar Pranata Humas Ahli BPBD Jawa Barat Hadi Rahmat saat dikonfirmasi, Jumat (14/11/2025).

Hadi mengatakan, bencana yang sering terjadi di Kabupaten Bogor dengan 17 kejadian. Kabupaten Ciamis sembilan kejadian, Kabupaten Garut delapan kejadian, Kabupaten Kuningan tujuh kejadian dan Kabupaten Karawang enam kejadian.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, selain itu agar menghindari berlindung di bawah pohon atau papan reklame. "Diharapkan mewaspadai potensi cuaca ekstrem," kata dia.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi hujan lebat di bulan November tahun 2025 yang bakal meningkat di Bandung Raya. Mereka mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati saat berada di luar ruangan.

Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan suhu muka laut di sebagian wilayah perairan Indonesia relatif hangat. Kondisi tersebut mengindikasikan suplai uap air cukup tinggi di wilayah Jawa Barat.

Selain itu, fenomena cuaca Madden Julian Oscillation berada di fase 5 yang berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan. Serta beberapa kondisi lainnya yang dapat menyebabkan pembentukan awan hujan.

"Cuaca diprediksi didominasi cuaca berawan hingga cerah berawan di pagi hari dan berpotensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir, kilat dan angin kencang antara siang sore dan malam hari," kata dia, Ahad (2/11/2025).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement