Rabu 10 Dec 2025 20:16 WIB

Perdana, Pilkades Serentak 2025 di Indramayu Digelar Hybrid Digital Jadi Pilot Project di Jabar

Digitalisasi ini, pada dasarnya memindahkan proses dari surat suara ke elektronik

Suasana pemilihan kuwu/kepala desa (Pilwu) Digital di TPS 12 Desa Pabean Udik, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Rabu (10/12/2025).
Foto: Lilis Sri Handayani
Suasana pemilihan kuwu/kepala desa (Pilwu) Digital di TPS 12 Desa Pabean Udik, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Rabu (10/12/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak 2025 di Kabupaten Indramayu resmi diimulai, Rabu (10/12/2025). Tahun ini, Pilkades digelar di 139 desa dari 30 kecamatan dengan menerapkan skema hybrid digital, yang menjadi pilot project pertama di Jawa Barat.

Skema hybrid ini, menggabungkan proses pemilihan secara elektronik melalui aplikasi dengan opsi pemilihan manual apabila diperlukan. Mekanismenya pun, tetap memastikan seluruh proses berjalan sesuai asas Luber dan Jurdil sebagaimana diatur dalam perundang-undangan.

Baca Juga

Menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMDesa) Jawa Barat (Jabar), Ade Afriandi, Pilkades hybrid di Indramayu merupakan langkah awal transformasi demokrasi desa menuju era digital.

“Pilkades di Indramayu kami laksanakan secara hybrid, kombinasi manual dan elektronik," ujar Ade, saat melakukan monitoring ke TPS 10 Desa Pakandangan Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu, Rabu (10/12/2025).

Digitalisasi ini, kata dia, pada dasarnya memindahkan proses dari surat suara ke sistem elektronik. Namun, proses sosialisasinya tidak sederhana karena harus mengubah kebiasaan masyarakat yang terbiasa mencoblos manual. "Meski digital, asas pemilu tetap dijaga, pemilih tetap datang ke TPS sesuai aturan,” kata Ade.

Ade Afriandi merinci beberapa komponen utama dalam sistem digital yaitu penggunaan surat undangan dengan kode/barcode. "Lalu, verifikasi otomatis sesuai DPT dalam sistem, pemungutan suara melalui perangkat elektronik di bilik suara, hingga penghitungan suara otomatis dan cepat,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, turut memonitor pelaksanaan Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Ono Surono, menyampaikan bahwa Jawa Barat kini mulai menerapkan sistem pemilihan berbasis digital yang lebih efisien, tanpa mengurangi prinsip pemilihan umum yang bebas dan rahasia.

“Pilkades tahun ini dilaksanakan di 139 desa, dan Jabar menyiapkan sistem voting hybrid yaitu ada aplikasi, namun tetap dapat dilakukan manual jika terjadi kendala. Sistem ini tetap menjaga asas Luber, tetapi menghadirkan efisiensi signifikan," kata Ono.

Menurut Ono, anggaran yang biasanya mencapai Rp25 juta per TPS, kini hanya sekitar Rp4 juta atau sekitar 20 persen dari biaya normal. "Kami berharap pilot project ini berjalan baik dan dapat diterapkan di seluruh wilayah Jawa Barat ke depan,” kata Ono Surono.

Pelaksanaan Pilkades Indramayu 2025, memiliki jumlah TPS sebanyak 1.357 TPS, dengan ketentuan maksimal 500 pemilih per TPS. Pemilihan kades (kuwu) hari ini memiliki DPT (Daftar Pemilih Tetap) 590.682 pemilih, dengan Calon kepala desa sebanyak 482 orang, terdiri dari 447 laki-laki dan 35 perempuan calon kuwu.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat berharap Pilkades hybrid di Indramayu berjalan sukses dan dapat menjadi model bagi pelaksanaan Pilkades modern di wilayah lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement