Sabtu 30 Jan 2021 09:08 WIB

Jabar Usulkan Vaksinasi COVID-19 dari Rumah ke Rumah

Demi mengejar tingkat kecepatan dan keberhasilan program vaksinasi

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan pemaparannya kepada wartawan usai memimpin Rapat Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah, di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (25/1). Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan berinovasi dalam pemberian vaksin kepada masyarakat. Terbatasnya jumlah Puskesmas di pedesaan, maka Pemprov Jabar akan menggunakan mobil keliling yang didesain khusus masuk ke pedesaan.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan pemaparannya kepada wartawan usai memimpin Rapat Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah, di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (25/1). Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan berinovasi dalam pemberian vaksin kepada masyarakat. Terbatasnya jumlah Puskesmas di pedesaan, maka Pemprov Jabar akan menggunakan mobil keliling yang didesain khusus masuk ke pedesaan.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil yang juga Ketua Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar mengatakan, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar akan mengusulkan skema vaksinasi ke rumah-rumah warga. Usulan tersebut diajukan untuk mengejar tingkat kecepatan dan keberhasilan program vaksinasi yang dicanangkan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. 

Apalagi, lanjut Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, jumlah puskesmas terlatih untuk program vaksinasi sebanyak 1.094 puskesmas tidak sebanding dengan jumlah 5.312 desa yang ada di Jabar.  "Jabar ini daerah pelosoknya masih banyak, Puskesmas belum memadai. Jumlah Puskesmas ada 1000-an, jumlah desa ada 5.000-an. (Perhitungannya) lima desa hanya ke satu puskesmas," ucap Kang Emil usai memimpin Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar di Gedung Sate, Kota Bandung, beberapa waktu lalu dalam siaran pers yang diterima Republika.

"Maka kita minta izin ke Kemenkes, Jabar akan berinovasi. Vaksinasi itu mendatangi rumah-rumah masyarakat melalui mobil-mobil yang disulap menjadi mobil vaksin. Tentu dilengkapi dengan vaksinator dan dokter sehingga prosedur sama. Semoga inovasi untuk pelosok ini bisa disetujui sehingga tingkat kecepatan dan keberhasilan (vaksinasi) di Jabar akan luar biasa," tambahnya. Kang Emil juga melaporkan, hingga 23 Januari 2021 terdapat 19.255 tenaga kesehatan (nakes) yang sudah divaksin pada Tahap I Termin I di tujuh daerah. Jumlah itu sebesar 25,41 persen dari total sasaran 75.542 nakes.

Terdapat 1.891 nakes atau 2,50 persen yang ditunda untuk divaksin karena pernah positif COVID-19, ada komorbid, sedang hamil/menyusui, tensi tinggi, atau sedang sakit. Nakes atau pejabat publik yang sudah divaksin tersebut akan menerima dosis kedua mulai Kamis, 28 Januari 2021. 

Sementara untuk vaksinasi Tahap I Termin II kepada seluruh kabupaten/kota di Jabar untuk vaksinasi di Februari 2021, Kang Emil melaporkan, pihaknya telah mendistribusikan 253.640 vial sejak 22 Januari lalu. "Termin II ini seluruh 27 kabupaten/kota, per hari ini sudah menerima alokasi vaksin," kata Kang Emil.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement