REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Awal Februari ini, harga sejumlah jenis cabai merah di pasaran wilayah Kota Sukabumi dilaporkan naik. Salah satunya komoditas cabai merah lokal yang harganya menjadi Rp 50 ribu per kilogram, dari awalnya sekitar Rp 40 ribu per kilogram.
Kenaikan harga cabai itu terpantau petugas Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi di pasar tradisional. “Komoditas cabai merah mengalami lonjakan harga rata-rata Rp 10 ribu per kilogramnya,” kata Kepala Seksi Pengawasan Barang Strategis Diskumindag Kota Sukabumi, Rifki, Rabu (3/2).
Selain cabai merah lokal, harga komoditas cabai merah besar TW juga naik, dari awalnya sekitar Rp 44 ribu per kilogram, menjadi sekitar Rp 55 ribu per kilogram. Cabai keriting merah pun harganya naik, dari sekitar Rp 40 ribu per kilogram menjadi Rp 50 ribu per kilogram.
Kenaikan harga sejumlah jenis cabai merah diduga karena produksinya terganggu akibat tingginya intensitas hujan di sejumlah sentra cabai.
Salah seorang warga, Rahma (43 tahun), mengaku merasakan dampak dari kenaikan harga cabai ini. Pasalnya, komoditas tersebut merupakan salah satu yang utama untuk bumbu dapur.
Sementara sejumlah komoditas pangan dilaporkan harganya terbilang stabil. Seperti beras. Menurut Rifki, harga beras Ciherang Cianjur l masih Rp 11.500 per kilogram, beras Ciherang Cianjur ll Rp 10 ribu per kilogram, dan beras Ciherang Sukabumi Rp 9.400 per kilogram.
Beras premium kelas I juga harganya disebut terbilang stabil, yaitu Rp 12 ribu per kilogram. Harga terendah beras disebut Rp 8.500 per kilogram.
Ada juga harga komoditas pangan yang harganya dilaporkan turun. Salah satunya daging ayam broiler, yang awalnya berkisar Rp 34 ribu per kilogram, menjadi sekitar Rp 33 ribu per kilogram. Telur ayam broiler pun masih dijual dengan harga sekitar Rp 23 ribu per kilogram, turun dari awalnya sekitar Rp 25 ribu per kilogram.