Jumat 05 Feb 2021 07:27 WIB

BPBD Jabar Peringatkan 5 Daerah Ini, Ada Apa?

Agar daerah itu siaga, mengantisipasi bencana hidrometeorologi.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Rahmat Santosa Basarah
Awan mendung menyelimuti KBU (Kawasan Bandung Utara), di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (4/1). Menurut Badan Meteorologi Klimatolpgi dan Geofisika (BMKG), kelembaban udara yang masih cukup tinggi berpotensi membentuk awan konvektif yang menyebabkan hujan dan kondisi suhu udara di Bandung Raya lebih dingin dari biasanya.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Awan mendung menyelimuti KBU (Kawasan Bandung Utara), di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (4/1). Menurut Badan Meteorologi Klimatolpgi dan Geofisika (BMKG), kelembaban udara yang masih cukup tinggi berpotensi membentuk awan konvektif yang menyebabkan hujan dan kondisi suhu udara di Bandung Raya lebih dingin dari biasanya.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG --Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) fokus memperingatkan sejumlah daerah rawan bencana dalam menghadapi cuaca ekstrim. Menurut Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Jabar Dani Ramdan, ada lima daerah yang diberi peringatan khusus terkait potensi bencana, yakni Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi,  Kota Bogor, Kabupaten Bogor dan Kota Depok. 

"Berdasarkan informasi dari BMKG  di daerah itu berpotensi terjadi hujan yang cukup tinggi hingga 6 Februari nanti. Oleh sebab itu, kami sudah mengirim surat agar daerah itu siaga, mengantisipasi bencana hidrometeorologi," ujar Dani di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (4/2). Pihaknya secara makro tidak mengeluarkan travel warning kepada masyarakat dalam menghadapi potensi bencana. Menurutnya, BPBD hanya mengirim peringatan terfokus ke daerah dengan risiko bencana tinggi.

"Jadi tidak secara makro atau kepada seluruh masyarakat Jawa Barat peringatan itu kami tujukan, tetapi hanya kepada pemerintah daerah yang dipandang berisiko tinggi. Namun tentunya, kami tetap mengimbau agar seluruh masyarakat tetap waspada  terutama yang melakukan perjalanan dan wisata," paparnya. Mengenai kesiapan alat berat untuk penanganan bencana, Dani mengatakan alat berat milik Dinas PU sudah siaga di daerah masing-masing, sehingga kapanpun dibutuhkan sudah siap digunakan. "BPBD Jabar sudah berkoordinasi dengan daerah terutama Dinas PU masing-masing agar menyiagakan alat berat sampai bulan Mei nanti, termasuk kesiagaan di kawasan wisata alam," katanya.

Sementara untuk kesiagaan masyarakat, BPBD Jabar sudah memfasilitasi pelatihan-pelatihan tanggap darurat bencana kepada masyarakat, komunitas dan lain-lain. Sehingga diharapkan masyarakat sudah memiliki pengetahuan dasar mitigasi bencana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement