Jumat 05 Feb 2021 08:36 WIB

'Mengkhawatirkan, Banyak Dokter yang tidak Mau Divaksin'

Ini karena masih ada dokter misinformasi tentang Covid-19.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Agus Yulianto
Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 telah terjadi di Tanah Air hampir setahun terakhir dan banyak misinformasi mengenai virus ini beredar di media sosial (medsos). Salah satunya, banyak yang menganggap vaksin berbahaya, dan membuat orang terinfeksi Covid-19. 

Ironisnya, berita negatif itu akan diulang, dibaca, dan mempengaruhi yang lain. Akibatnya, banyak orang tidak mau divaksin, termasuk dokter.

"Yang mengkhawatirkan adalah banyak dokter yang tidak mau divaksin. Kalau dokter tidak update (informasi), dia bisa melakukannya," kata Dokter Spesialis Anak, Konsultan Penyakit Pernapasan Anak Bob Wahyudin saat konferensi virtual BNPB bertema "Pandemi, Kita Bisa Apa? Menjajari Pandemi dalam Media Sosial", Kamis (4/2).

Sehingga, hal itu tidak sadar menuntun masyarakat untuk mengambil langkah yang salah. Ia khawatir, jika ini terus terjadi maka menjadi bunuh diri karena publik meremehkan Covid-19 dan menganggapnya tidak berbahaya. 

Baca juga : Pandemi Covid-19 Picu Keimanan di Negara Ini Melonjak

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement