REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sudin SDA Jakarta Barat memperbaiki empat dari 47 pompa stasioner di wilayahnya sebagai langkah antisipasi menghadapi genangan yang kerap terjadi setiap musim hujan. Empat pompa tersebut di antaranya dua unit di Stasiun Pompa Waduk Bojong, satu unit di Stasiun Pompa Satpas SIM Daan Mogot, dan satu unit di Stasiun Pompa Kyai Tapa.
“Untuk saat ini pompa Satpas SIM dan Kyai Tapa sudah beroperasi kembali dan selesai perbaikannya,” ujar Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Barat Purwanti.
Selama perbaikan berlangsung, kinerja pompa stasioner tersebut digantikan dengan pompa portabel untuk menyedot genangan yang terjadi saat hujan turun. Untuk saat ini, pembangunan sarana pencegahan banjir juga terus berjalan seperti pembuatan saluran inlet dan outlet, atau keluar masuknya air di embung Kampung Bulak RT 10/1, Semanan, tepatnya belakang Rusun Pesakih.
“Untuk embung, inlet outletnya sedang dibuat. Nantinya akan dilengkapi juga oleh pintu air,” kata Purwanti.
Menghadapi musim hujan ini, pihak Sudin SDA Jakarta Barat mewaspadai genangan di kawasan Green Garden dan Jalan Patra, Kebon Jeruk dengan pembuatan kolam olakan dan normalisasi saluran.
Petugas pengeringan genangan disiagakan di sejumlah lokasi rawan. Sebanyak 47 pompa stasioner, serta pendukung lainnya yakni pompa portable dan pompa apung disiapkan.
Selain itu di setiap wilayah rawan banjir telah terbentuk Kampung Siaga Bencana, mengantisipasi agar tidak ada masyarakat terdampak yang tidak tertangani. Misalnya yang menjadi proyek percontohan yakni RW 01 Rawa Buaya Cengkareng, Jakarta Barat.
Penanganan banjir juga tak luput memperhatikan para pengungsi, di masa pandemi Covid-19 Pemerintah Kota Jakarta Barat menyediakan tenda-tenda yang akan diisi 50 persen dari kapasitas untuk mencegah penularan virus.