Jumat 05 Feb 2021 18:32 WIB

Tim Basarnas Cari Dua Orang Terseret Banjir di Malang

Pencarian difokuskan di Waduk Selorejo yang saat ini banyak terdapat tumpukan sampah.

Warga membantu seorang pengendara motor melintas di jalan yang penuh lumpur saat terjadi banjir bandang di Petungsewu, Dau, Malang, Jawa Timur
Foto: Antara/HY Prabowo
Warga membantu seorang pengendara motor melintas di jalan yang penuh lumpur saat terjadi banjir bandang di Petungsewu, Dau, Malang, Jawa Timur

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Badan Nasional Pencarian, dan Pertolongan (Basarnas) Surabaya bersama tim relawan melakukan pencarian terhadap dua orang warga Desa Mulyorejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang yang terseret banjir.

Komandan Tim Basarnas Surabaya Ainul Makhdi mengatakan informasi dugaan adanya dua orang korban yang hilang itu, dilaporkan pada Selasa (2/2). Namun, keduanya baru dipastikan hilang akibat banjir luapan aliran Sungai Konto, di Ngantang, Kabupaten Malang pada Rabu (3/2).

"Saat itu informasi simpang siur, baru dipastikan hilang pada Rabu (3/2). Saat ini masih dilakukan pencarian," kata Makhdi.

Makhdi menjelaskan, operasi pencarian dua orang korban bernama Kamid (50), dan istrinya Kunayah (45) tersebut menerjunkan tim gabungan yang dengan total personel 30 orang. Pencarian difokuskan pada Waduk Selorejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang.

Menurut dia, pada Waduk Selorejo saat ini banyak terdapat tumpukan sampah. Diduga, kedua korban masih tertahan di bawah tumpukan sampah tersebut. Pencarian akan dilakukan hingga Rabu sore.

"Pencarian saat ini dilakukan di Waduk Selorejo, dugaan kami di situ. Karena banyak tumpukan sampah, indikasi ada di sana," katanya.

Makhdi menambahkan, pasangan suami istri tersebut terseret arus luapan Sungai Konto pada saat berada di gubuk, dekat lahan miliknya. Berdasarkan laporan warga, lanjutnya, sesungguhnya pasutri tersebut sudah pulang ke rumah sebelum adanya banjir luapan Sungai Konto tersebut.

"Keduanya kembali ke gubuk, tidak diketahui akan melakukan aktivitas apa. Pada saat berada di gubuk tersebut, arus aliran Sungai Konto meluap, dan menyeret keduanya, termasuk gubuk yang dipergunakan untuk beristirahat," kata Makhdi.

Saat itu, lanjut Makhdi, berdasarkan laporan dari warga setempat, hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Hujan yang cukup deras itu, menyebabkan aliran sungai Konto meluap, dan menyebabkan banjir.

"Saat itu cuaca memang sedang hujan deras. Saat ini proses pencarian cuaca cerah, mudah-mudahan bisa segera ditemukan," katanya.

Di wilayah Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, selain kejadian banjir akibat luapan Sungai Konto, juga dilaporkan terjadi tanah longsor yang membuat akses jalan dari wilayah Kabupaten Malang, menuju Kabupaten Kediri tertutup.

Saat ini, tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang bersama seluruh pemangku kepentingan terkait, tengah melakukan pembersihan material longsor. Dilaporkan, pada Kamis (4/2) siang, kendaraan sudah bisa melintas, namun secara bergantian.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement