Jumat 05 Feb 2021 20:55 WIB

Polri Bakal Kawal Kebijakan Soal Libur Imlek

Polri dan TNI mengajak masyarakat terus menerapkan prokes saat libur Imlek.

Rep: Ali Mansur/ Red: Ilham Tirta
Kadiv humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono (tengah) didampingi Karopenmas Brigjen Pol Rusdi Hartono (kiri) dan Kabagpenum Kombes Pol Ahmad Ramadhan menyampaikan keterangan terkait teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI) di kantor Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Senin (4/1/2021). Pada keterangan tersebut Kepolisian RI mengungkap kekuatan anggota muda JI dari Indonesia di Suriah berdasarkan keterangan dari pimpinannya yang sudah tertangkap Para Wijayanto pada 2019 silam.
Foto: ANTARA / Fakhri Hermansyah
Kadiv humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono (tengah) didampingi Karopenmas Brigjen Pol Rusdi Hartono (kiri) dan Kabagpenum Kombes Pol Ahmad Ramadhan menyampaikan keterangan terkait teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI) di kantor Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Senin (4/1/2021). Pada keterangan tersebut Kepolisian RI mengungkap kekuatan anggota muda JI dari Indonesia di Suriah berdasarkan keterangan dari pimpinannya yang sudah tertangkap Para Wijayanto pada 2019 silam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono menegaskan, kepolisian siap membackup kebijakan pemerintah terkait libur Imlek 2021 yang bertepatan dengan penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali. Libur Imlek jatuh pada hari Jumat (12/2) sehingga berpotensi masyarakat akan bepergian untuk berlibur.

"Prinsipnya kepolisian membackup penuh apa yang jadi kebijakan pemerintah dan Kemenkes maupun dari bapak Presiden," tegas Argo dalam zoom meeting, Jumat (5/2).

Selain itu, menurut Argo, pihaknya sudah berkomunikasi dengan berbagai influencer atau tokoh agama yang bisa memberikan suatu edukasi. Polisi, kata dia, tetap bersinergi dengan kelompok komunitas maupun ormas yang lain. Hal itu untuk terus memberikan edukasi, bagaimana menggunakan masker, cuci tangan, jaga jarak, dan bagaimana menghindari kerumunan.

"Kemarin kita ke tempat beberapa ulama di Muhammadiyah, NU itu kita meminta bantuan dengan bahasa yang mudah dimengerti, jadi dengan bahasa ulama yang bisa diterima umatnya," Argo menambahkan.

Argo mengatakan, Polri bersama TNI di wilayah juga mengajak seluruh masyarakat dengan bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami. Tujuannya, masyarakat bisa memahami pentingnya menggunakan masker dan sebagainya untuk menghindari penularan Covid-19.

"Jadi dengan kegiatan lain, hari besar lain juga mengimbau kepada umatnya, kita tetap menggunakan orang-orang yang berpengaruh di sana, sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan umatnya," harap Argo.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat merayakan Imlek di rumah saja. "Perayaan Imlek tahun ini akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena saat ini terjadi penularan Covid-19," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, saat konferensi virtual mengantisipasi libur Imlek, Jumat (5/2).

Dia berharap perayaan Imlek dilakukan sederhana tanpa mengurangi makna perayaan Imlek. Artinya, tradisi perayaan tidak dihilangkan, tapi tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes). "Perayaan Imlek bagi masyarakat Khonghucu dan Tionghoa ini sebagai upaya bersama-sama kita untuk menekan laju penularan Covid-19," katanya.

Ia mengeklaim, Kemenkes terus berupaya mengatasi pandemi Covid-19 dengan menekan laju penularan. Karena itu, pihaknya mengajak masyarakat bersama-sama mengatasi penularan Covid-19 dengan disiplin menerapkan prokes 3M. Yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement