REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Vaksinasi Covid-19 terhadap sumber daya manusia (SDM) kesehatan di wilayah Kota Sukabumi terus berjalan secara bertahap sejak 28 Januari 2021. Tenaga kesehatan (nakes) menjadi prioritas vaksinasi tahap pertama ini karena merupakan garda terdepan dalam penanganan Covid-19, yang juga rentan terpapar virus.
“Tahap satu, nakes dan penunjang jumlahnya yang divaksinasi sebanyak 2.893 orang,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi Lulis Delawati, Ahad (14/2).
Lulis mengatakan, data itu terhitung hingga 13 Februari 2021. Rinciannya, penerima vaksin Covid-19 dosis pertama sudah 2.746 orang atau 91,5 persen dari total yang hadir ke tempat pelaksanaan vaksinasi. Sementara yang sudah disuntik vaksin dosis kedua ada 147 orang atau 4,9 persen.
Menurut Lulis, jumlah penerima vaksin yang datang mencapai 3.004 orang. Sebanyak 111 orang atau 3,6 persennya ditunda pemberian vaksinnya atau tidak diberikan dengan alasan tertentu.
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menilai, pelaksanaan vaksinasi di daerahnya sejauh ini terbilang lancar. “Alhamdulillah, dari pantauan dan laporan, pemberian vaksin Covid-19 tahap pertama untuk para nakes dan penunjangnya berjalan lancar,” kata Fahmi.
Selain kepada SDM kesehatan, vaksinasi tahap awal juga dilakukan terhadap sejumlah unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Sukabumi dan perwakilan masyarakat. Wali kota dan wakilnya termasuk yang pertama menjalani vaksinasi.
Pada Kamis (11/2), Fahmi sudah menjalani penyuntikan vaksin dosis kedua. Sejauh ini, ia mengaku tidak merasakan gejala atau efek samping pascavaksinasi.
Fahmi mengatakan, pemerintah daerah kini sudah mulai menyiapkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap kedua. Ia berharap pendataan calon penerima vaksin bisa berjalan lancar. Menurut dia, diharapkan vaksinasi tahap kedua ini sudah bisa berjalan mulai April mendatang.
Menurut Lulis, data calon penerima vaksinasi tahap kedua ini menunggu dari pusat. Hal itu sesuai petunjuk teknis terbaru yang disosialisasikan pada Sabtu lalu oleh pemerintah pusat. “Yang kemudian data tersebut akan disinkronisasi oleh kota/kabupaten,” kata Lulis.