Ahad 21 Feb 2021 17:01 WIB

Pemkot Bogor Evaluasi Dampak Ganjil-Genap Terhadap Ekonomi

Jumlah pelanggar ganjil-genap di Kota Bogor berkurang dengan gencarnya sosialisasi.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Ratna Puspita
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiato
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiato

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan mengeveluasi dampak ganjil-genap terhadap sektor ekonomi. Apalagi, jumlah pelanggar ganjil-genap di Kota Bogor yang berkurang dengan semakin gencarnya sosialisasi.

 

Baca Juga

Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, sistem ganjil-genap pada pekan ketiga ini dilaksanakan dengan perubahan waktu, yakni sejak pukul 09.00 WIB hingga 18.00 WIB. Ia berharap, perubahan tersebut ada dampak baik terhadap sektor ekonomi di Kota Bogor.

“Kita ingin melihat dua minggu ini, sekarang dan minggu depan ekonominya seperti apa. Mudah-mudahan ada kenaikan aktivias ekonomi di situ. Jadi, ada seimbang antara kesehatan dan ekonomi,” ujar Bima Arya, Ahad (21/2).

Sebelumnya, Bima Arya mengatakan, ganjil-genap yang diterapkan di Kota Bogor setiap akhir pekan berdampak pada penurunan kasus Covid-19 di Kota Bogor secara signifikan meski jumlah penambahan kasus Covid-19 terhitung fluktuatif pada sepekan terakhir. "Kemarin sempet 90, naik 145, turun lagi sekarang di 114. Tapi jauh dari 187 dua minggu yg lalu," kata dia.

Tak hanya penurunan dari segi kasus positif Covid-19, Bima Arya mengatakan, mobilitas warga termasuk kendaraan masuk ke Kota Bogor selama dua hari penerapan ganjil-genap juga menurun. Sama seperti dua pekan ke belakang.

Kendati demikian, lanjutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor masih akan melaksanakan evaluasi selama dua pekan ke depan. "Masih ada satu minggu lagi ke depan, jadi ganjil-genap masih akan berlaku masih minggu depan. Setelah itu kita akan evaluasi, jadi per-dua minggu itu kita evaluasi," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement