Senin 22 Feb 2021 15:10 WIB

Kurangi Banjir, Modifikasi Cuaca Dilakukan di Jabodetabek

Target operasi TMC adalah mengurangi potensi hujan pada siang hari di Jabodetabek.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Banjir merendam Perumahan Grand Mekarsari Residence Cileungsi, Kabupaten Bogor, sejak Jumat (19/2) dini hari.
Foto: Polsek Cileungsi
Banjir merendam Perumahan Grand Mekarsari Residence Cileungsi, Kabupaten Bogor, sejak Jumat (19/2) dini hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) digelar di kawasan Jabodetabek. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi melalui Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC-BPPT) mengatakan operasi redistribusi curah hujan dilakukan sebagai upaya mitigasi bencana hidrometeorologi di wilayah berpotensi.

"Kegiatan operasi TMC secara resmi sejak Ahad sore kemarin. Posko TMC dipusatkan di Lanud Halim Perdanakusuma. Hari ini  rencananya akan didukung 2 unit pesawat Casa 212 dan CN 295 yang memiliki kapasitas angkut lebih besar, sebagai antisipasi pengulangan siklus hujan ekstrem berikutnya," kata Kepala BBTMC-BPPT Jon Arifian, dalam keterangannya, Senin (22/2).

Ahad kemarin, sekitar pukul 15.05 WIB tim TMC melaksanakan satu sorti penerbangan dengan pesawat Cassa 212 dari landasan pacu Halim. Operasi ini ditargetkan pada area semai di daerah upwind Jabodetabek sekitar Cilegon dan pesisir timur Lampung.

"Secara umum cuaca hari ini lebih kering dibandingkan periode 2-3 hari sebelumnya. Pertumbuhan awan terganggu oleh adanya divergensi angin memasuki pulau Jawa bagian barat. Kecepatan angin atas relatif kencang serta kelembaban lapisan atas rendah," kata dia.

Target utama operasi TMC di Jabodetabek tahun ini, lanjut Jon, untuk mengurangi potensi hujan pada siang hari di Jabodetabek sekitarnya. Diharapkan dengan demikian, tingkat kejenuhan tanah berada pada level aman untuk menampung hujan.

Koordinator Lapangan Dwipa W Soehoed menjelaskan pada Ahad dilakukan satu sorti penerbangan penyemaian awan dengan menggunakan pesawat CASA-212 (A-2105) dengan membawa bahan semai garam sebanyak 800 kg NaCl. Saat itu, awan yang terpantau potensial berada di pesisir barat Kabupaten Serang dan pesisir timur Provinsi Lampung dengan ketinggian puncak awan sekitar 9.500-10.500 kaki.

"Sementara berdasarkan analisis kondisi dinamika atmosfer, potensi pertumbuhan awan konvektif cenderung di Jabodetabek bagian Barat, Barat Daya dan Selatan," kata Dwipa menjelaskan.

Pada Senin (22/2) ini, area semai ditargetkan di wilayah Ujung Kulon, Selat Sunda dan Timur Lampung. Tim TMC Redistribusi Curah Hujan Jabodetabek diperkuat 10 personel BBTMC-BPPT, 2 personel BMG dan 2 tim TNI-AU untuk mengoperasikan pesawat CN 295 dan Cassa 212.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement