Selasa 23 Feb 2021 22:10 WIB

Kasus Aktif dan Keterisian Tempat Tidur RS di Jakarta Turun

BOR maupun ICU juga terus mengalami penurunan dalam beberapa waktu terakhir.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Mas Alamil Huda
Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemprov DKI Jakarta menyebut selama perpanjangan PSBB per tanggal 7-22 Februari 2021 mampu menekan laju kasus aktif Covid-19 di Ibu Kota. Tak hanya itu, Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur isolasi maupun ICU juga terus mengalami penurunan dalam beberapa waktu terakhir.

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat, per tanggal 7 Februari 2021, laju kasus aktif di DKI Jakarta sebesar 23.869 dan turun secara signifikan per tanggal 21 Februari 2021, yakni sebesar 13.309. “Laju kasus aktif yang nampak menurun ini juga disumbang oleh peningkatan kesembuhan pasien positif Covid-19," kata Kepala Dinkes DKI Jakarta Widyastuti dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/2). 

Widyastuti mengatakan, per tanggal 7 Februari 2021 sebesar 265.359 dengan persentase kesembuhan 90,3 persen meningkat per 21 Februari 2021 sebesar 310.412 dengan persentase 94,5 persen dari persentase kesembuhan nasional yang berada pada 85 persen.

Selain itu, Widyastuti mengungkapkan, BOR atau tingkat keterisian tempat tidur isolasi maupun ICU juga terus mengalami penurunan dalam beberapa waktu terakhir. Langkah Pemprov DKI untuk terus menambah kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU disebut efektif meningkatkan angka kesembuhan pasien sehingga berdampak pada berkurangnya keterisian BOR.

“Ada penurunan yang cukup signifikan pada keterisian tempat tidur isolasi di mana per tanggal 5 Februari 2021 sebanyak 8.259 tempat tidur kita terisi 5.921 tempat tidur atau 72 persen, menurun per tanggal 21 Februari 2021 dimana kapasitas tempat tidur ditambah menjadi 8.321 tempat tidur dan terisi 5.461 tempat tidur atau 66 persen dari kapasitas yang ada” ungkap Widyastuti.

Sementara itu, sambung dia, kapasitas tempat tidur ICU juga mengalami penurunan. Per tanggal 5 Februari 2021 kapasitas ICU sebesar 1.133 unit dan terisi 842 atau 74 persen. Kemudian, pada tanggal 21 Februari 2021 kapasitas ICU sebesar 1.156, dan terisi 817 atau 71 persen.

Meskipun terjadi penurunan, baik itu kasus aktif dan tingkat keterisian tempat tidur isolasi maupun ICU, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan, masyarakat tidak boleh lengah dan harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak. 

Terlebih, kata dia, tantangan untuk mempertahankan laju penurunan kasus aktif ini bertambah ketika hujan ekstrem yang melanda Jabodetabek dalam beberapa hari belakangan dan menyebabkan genangan. Sehingga menuntut sebagian warga Jakarta untuk berada di tempat pengungsian.

“Kita tidak boleh lengah, karena virusnya tak kenal lelah, apalagi kita juga menghadapi tantangan lain, yakni mengantisipasi dampak genangan. Kami di Pemprov DKI menyiapkan berbagai posko pengungsian dengan protokol kesehatan yang ketat, fasilitas untuk testing bagi pengungsi yang bergejala, bahkan tenda isolasi terkendali bagi yang ditemukan positif,” tutur Anies.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement