REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Bupati Puncak, Provinsi Papua, Willem Wandik menyatakan telah meminta seluruh komponen masyarakat di wilayahnya untuk turut serta menjaga semua fasilitas umum yang sudah dibangun. Namun, kelompok kriminal separatis bersejata (KKSB) kerap mengabaikan permintaannya.
"Saya sudah meminta semua komponen masyarakat, termasuk kelompok bersenjata untuk menjaga aset baik itu sarana telekomunikasi maupun peralatan untuk membangun jalan karena untuk pengadaan itu membutuhkan dana yang besar," kata Wandik, Kamis (25/2).
Diakuinya, walaupun sudah mengimbau, namun kelompok bersenjata tetap melakukan pengrusakan dan pembakaran yang diawali dengan mengancam warga yang bertugas menjaga aset tersebut. Ia mencontohkan tower milik PT Palapa Ring. "Kelompok bersenjata juga dilaporkan membakar kamp dan alat berat (buldozer) yang ada di kamp milik PT Unggul," kata Wandik,
Menurut dia, untuk pengadaan kendaraan sejenis buldozer sampai di Ilaga mencapai Rp 6 miliar. Sementara harga di Jakarta Rp 1,8 miliar. Ia mengimbau bahwa peralatan itu tidak salah sehingga tidak boleh dirusak atau dibakar.
"Keberadaannya membantu masyarakat secara keseluruhan," kata Bupati Wandik.
Wandik mengaku sudah menyarankan melalui kominfo agar bila membangun kembali tower Palapa Ring tidak lagi berlokasi di tengah hutan yang jauh dari pemukiman warga. Sebab, akan rentan pengrusakan yang dilakukan kelompok yang tidak bertanggungjawab.
"Kami berharap bila tower dibangun kembali lokasinya dipindah ke daerah yang aman dan mudah dijangkau untuk pengamanan, " harap Wandik.
Dua tower milik PT Palapa Ring Timur, yakni B4 dan B5 dilaporkan dibakar KKSB tanggal 9 Januari lalu. Pihak perusahaan berupaya memperbaiki dengan mendatangkan peralatan. Namun pada Senin (8/2), peralatan di B5 kembali dibakar bahkan baut-baut di tower dilepas sehingga dikhawatirkan roboh saat tertiup angin kencang. Sementara kamp dan kendaraan milik PT Unggul di Kampung Ilambet, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua dibakar.