Pemerintah Jepang telah mengkaji berbagai skenario, termasuk kemungkinan penyelenggaraan Olimpiade secara tertutup atau disaksikan dengan sejumlah kecil penonton.
Bach mengatakan dalam jumpa pers Februari lalu bahwa keputusan apakah penonton dari luar negeri diizinkan masuk Jepang akan diambil pada April atau awal Mei.Namun Hashimoto justru ingin agar keputusan soal penonton ini dapat ditetapkan sekitar 25 Maret ketika estafet obor Olimpiade dimulai di Prefektur Fukushima.
Dalam sebuah laporan interim yang ditulis panel dari pemerintahan, yang dirilis Desember, tertulis bahwa pengunjung asing akan dibebaskan dari aturan karantina 14 hari dan akan diizinkan menggunakan transportasi umum.
Pemerintah berencana mengeluarkan 7,3 miliar yen atau 68 juta dolar AS (sekira Rp970 miliar) untuk mengembangkan aplikasi pelacakan kontak.Namun rencana tersebut dikritik oleh pihak oposisi yang mengatakan bahwa alat tersebut tidak efektif mencegah penyebaran virus. Pengadaannya juga dinilai hanya akan menghamburkan uang di tengah ketidakpastian pelaksanaan Olimpiade Tokyo.