Kamis 04 Mar 2021 07:53 WIB

Kemendikbud Perlu Matangkan SOP Sekolah Tatap Muka

Kebijakan sekolah tatap muka akan memunculkan pro kontra di kalangan orang tua murid.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andi Nur Aminah
Pemerintah sedang mempertimbangkan dibukanya kembali sekolah tatap muka. Foto, sejumlah siswa berjemur dalam pengawasan guru di halaman sekolah sambil mengenakan masker . (ilustrasi)
Foto: Wahdi Septiawan/ANTARA FOTO
Pemerintah sedang mempertimbangkan dibukanya kembali sekolah tatap muka. Foto, sejumlah siswa berjemur dalam pengawasan guru di halaman sekolah sambil mengenakan masker . (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah berencana memulai kembali kegiatan tatap muka pada Juli mendatang. Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Pemerintah Daerah (Pemda) dapat mengkaji rencana rencana tersebut di tengah situasi pandemi Covid-19.

"Meski pelaksanaan vaksinasi guru telah berjalan, Kemendikbud dan Pemda harus lebih mematangkan dan mempersiapkan Standard Operating Procedure (SOP) dalam pelaksanaan sekolah tatap muka. Sekolah wajib menerapkan protokol kesehatan (prokes) guna mencegah penyebaran virus Covid-19 dikalangan para siswa dan guru, serta munculnya klaster baru" kata Azis Syamsuddin dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/3).

Baca Juga

Azis menilai kebijakan membuka kembali sekolah akan memunculkan pro kontra di kalangan orang tua murid. Oleh karena itu ia mendorong agar pihak sekolah dapat mempersiapkan dan mengantisipasi apabila ada orang tua yang menolak anaknya ikut serta dalam sekolah tatap muka, seperti dengan menyiapkan pembelajaran secara tatap muka dan virtual. "Pastinya akan terjadi pro kontra antara pihak sekolah dengan wali murid, pro kontra ini harus dapat dicarikan solusi terhadap kedua belah pihak," ucapnya.

Selain itu, wakil ketua umum Partai Golkar itu berharap pihak sekolah melakukan kerja sama dengan fasilitas kesehatan di daerah terdekat, untuk mencegah hal hal yang kemungkinan akan terjadi. "Jalin kerja sama dengan puskesmas terdekat agar dapat mudah menginformasikan atau melakukan tes rutin terhadap para guru dan siswa," ujarnya.

Sebelumnya Program vaksinasi Covid-19 untuk guru dan tenaga kependidikan (GTK) telah dimulai pada Rabu (24/2). Presiden Jokowi menargetkan mengatakan prioritas vaksinasi diberikan kepada guru dan tenaga kependidikan agar pembelajaran tatap muka bisa dimulai sepenuhnya pada Juli 2021, bertepatan dengan tahun ajaran baru 2021/2022. 

"Kita harapkan nanti setelah provinsi DKI Jakarta, semua provinsi juga melakukan hal yang sama. Karena tenaga pendidik, kependidikan, guru, kita berikan prioritas agar nanti di awal semester kedua pendidikan tatap muka bisa kita mulai lakukan," ujar Presiden Jokowi di SMAN 70 Jakarta, Rabu (24/2) lalu. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement