Senin 08 Mar 2021 08:53 WIB

Ridwan Kamil Kenalkan Konsep ‘Apartemen Ayam’

Apartemen ayam rencananya diaplikasikan dalam program Petani Milenial.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Irfan Fitrat
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meninjau tempat peternakan ayam potong di wilayah Desa Cibodas, Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Ahad (7/3). Ia menyebutnya sebagai “apartemen ayam 4.0” karena bangunan tempat peternakan ini konsepnya bertingkat, serta memanfaatkan teknologi.

Konsep apartemen ayam ini rencananya diaplikasikan dalam program Petani Milenial, yang akan segera diluncurkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar. Menurut Gubernur, tempat peternakan ayam yang luasnya sekitar 40 meter persegi dengan lima tingkat ini sebagai sebuah terobosan. “Saya melihat sebuah terobosan visi bertani atau beternak dengan teknologi 4.0,” kata gubernur yang akrab disapa Emil itu. 

Apartemen ayam yang dikembangkan oleh warga itu disebut dapat menampung sekitar lima ribu ayam. Emil menjelaskan, pemberian pakan dan minum ayam di peternakan ini dapat dilakukan secara otomatis dengan memanfaatkan teknologi.

Dengan pemanfaatan teknologi, kata dia, kandang ayam pun bisa bersih dan tidak menimbulkan bau. “Persepsi bahwa peternakan ayam itu harus satu lantai, jorok, bau, sekarang hilang oleh teknologi karena semuanya dengan 4.0,” ujarnya.

Emil mengatakan, kotoran ayam dalam kandang ini bisa langsung ditarik menggunakan sistem motor. Kotoran ayam itu kemudian diolah dengan cara difermentasi. “Nanti kotorannya difermentasi jadi nilai ekonomi juga,” kata dia.

Menurut Emil, konsep apartemen ayam ini bakal diaplikasikan dalam program Petani Milenial. Program ini memang tidak hanya mencakup sektor pertanian, tapi juga peternakan. Pemprov, kata dia, menyiapkan agar hasil panen petani milienial ini pasti dibeli. “Jadi, program petani milenial ini tidak usah cari pembeli, tapi dimulai dari pembelinya sanggup berapa,” ujarnya.

Emil mengaku, pihaknya sudah menjalin kesepakatan dengan salah satu offtaker, yang siap membeli hasil ternak ayam. “Provinsi Jabar sudah deal dengan salah satu offtaker, sejumlah hampir dua juta ayam per bulan,” kata dia.

Menurut Emil, untuk penyediaan dua juta ekor ayam itu dibutuhkan ratusan apartemen ayam, yang akan disebar di berbagai titik. Modal untuk masing-masing apartemen ayam ini diperkirakan sekitar Rp 150 juta. “Kurang lebih membutuhkan 400-an titik seperti ini, dengan modal Rp 150 jutaan,” ujarnya.

Lewat program Petani Milenial, Emil pun optimistis dapat membantu mengurangi angka pengangguran, mewujudkan kemandirian ekonomi, dan menjaga ketahanan pangan. “Insyaallah, setelahnya bisa hidup mandiri, tidak usah selalu jadi karyawan, kita kembali ke desa untuk berbisnis pertanian peternakan,” kata dia.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement