REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Bendungan yang dibangun untuk pembangkit listrik tenaga mikro-hidro di Desa Cibanteng, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, jebol. Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, jebolnya bendungan berdampak pada rumah dan sawah warga.
"Dua rumah warga rusak berat dan delapan hektare kebun serta sawah milik warga gagal panen karena sebagian besar tanaman padi dan sayuran terbawa air bah," kata Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur Irfan Sopyan di Cianjur, Kamis (18/3).
"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah," ia menambahkan.
BPBD hingga saat ini masih mendata dampak jebolnya bendungan yang rencananya digunakan untuk menyuplai listrik ke bagian utara Cianjur dan Bogor tersebut. "Petugas masih melakukan pendataan, namun untuk sementara baru dua rumah yang dilaporkan rusak berat," kata Irfan.
Kepala Desa Cibanteng Muryani mengatakan, bahwa bendungan yang dibangun pada 2018 dan sedang diuji coba itu bagian dindingnya jebol. Peristiwa jebolnya bendungan terjadi setelah petugas mengisi air untuk mengecek kekuatan bendungan.
"Selang satu hari pengisian air, tiba-tiba salah satu tembok jebol dan langsung menghantam dua rumah warga dan delapan hektare area pertanian yang sebagian besar siap panen beberapa pekan ke depan," katanya.
Muryani mengatakan bahwa pemerintah desa sudah berkoordinasi dengan perusahaan pemilik bendungan. Menurut dia, perusahaan sepakat untuk mengganti kerugian warga akibat kerusakan bendungan tersebut.
"Perusahaan dengan warga sudah sepakat untuk mengganti semua kerusakan, disaksikan aparat desa dan kecamatan," katanya.